Advertorial

Kejam! Orangtua Ini Meyakinkan Anaknya akan Meninggal Karena Kanker, Demi Meraup Keuntungan dari Bantuan

Masrurroh Ummu Kulsum

Editor

Si anak selama 8 bulan bahkan mengira dirinya akan meninggal dan tidak dapat merasakan Natal lagi.
Si anak selama 8 bulan bahkan mengira dirinya akan meninggal dan tidak dapat merasakan Natal lagi.

Intisari-Online.com -Ada orangtua yang tega meyakinkan anaknya yang masih 13 tahun bahwa ia menderita kanker otak stadium akhir untuk memperoleh uang dari belas kasih orang.

Robert Long (47) dan Ginny Irovando (34) mengatakan kepada teman-temannya, mereka membutuhkan bantuan untuk "biaya pengobatan" anak laki-lakinya itu.

Mereka bahkan meluncurkan halaman Gofundme di Facebook dengan update mengenai kondisi anaknya.

"Selama delapan bulan anak laki-laki itu mengira ia akan meninggal," kata polisi di Fort Walton Beach, Florida, dilansir dari Mirror.co.uk (04/02).

Tersangka sekaligus ayah korban.
BACA JUGA:Jadi Ingat McGyver, Terjebak di Gurun Pria Ini Menyulap Mobil Rusaknya Menjadi Sepeda Motor

Bahkan ada penggalangan dana T-shirt yang diluncurkan di sekolahnya sementara Long dan Irovando akan memposting pembaruan palsu mengenai diagnosis kankernya di Facebook.

Mereka juga memberitahu teman anak laki-lakinya jika mungkin anaknya tidak dapat melihat natal lagi.

Pada tanggal 28 Desember lalu, ibu tersebut memposting di laman Facebooknya "Nah, tiga hari terakhir Natal dan dia baik-baik saja."

"Dia masih memiliki hari-hari baik dan buruk, kami adalah orang yang diberkati dan bahagia mengetahui dia telah sampai sejauh ini."

BACA JUGA:Fire Paan, Jajanan Ekstrim di India yang Disuapkan Langsung ke Mulut Kita dengan Api Menyala, Mau Coba?

Tersangka sekaligus ibu korban.
"Ketika dokter mengatakan kepada kami bahwa dia tidak mengira akan dapat bersama kami pada hari Natal, hal itu menghancurkan hati kami."

"Yang bisa saya katakan adalah setiap orang tidak dapat selalu percaya apa yang dikatakan dokter, yah itu benar."

"Hanya ada satu orang yang tahu kapan waktu untuknya pergi dan itu adalah ALLAH."

"Setiap hari kami bersamanya, kami bersyukur kepada Tuhan karena membiarkan kami menjadi ibu dan ayah satu hari lagi."

"Tolong teruskan doanya, itu dikabulkan."

Tapi itu semua hanya tipu muslihat mereka agar mendapat uang dari masyarakat setempat.

Praktik tersebut akhirnya terbongkar saat seorang konselor sekolah mendengar apa yang terjadi dan memberi tahu polisi.

BACA JUGA:Sri Sultan Hamengkubuwana X Bagai Pinang Dibelah Dua dengan Sang Ayah tapi Lebih Lugu dan Antipoligami

Sebuah pemeriksaan dilakukan dan ternyata anak itu sama sekali tidak memiliki tumor otak.

Pasangan tersebut ditangkap pada hari Kamis (01/02) dan telah dikenai tuduhan eksploitasi anak-anak dan sembilan tuduhan kecurangan lainnya.

Layanan anak-anak telah mengamankan anak tersebut dan saudara kandung lainnya dari orangtuanya dan sekarang mereka dalam pengasuhan.

BACA JUGA:Badan bertato Hati Hello Kitty, Pemuda Yogyakarta Ini Rela Antarkan Kakek Tak Dikenal Pulang ke Medan

Artikel Terkait