Advertorial

Mengharukan, Ditinggal Suami dan Hidup Miskin, Ibu Ini Besarkan Empat Anaknya dengan Menjadi Buruh Batu Bata

Tatik Ariyani

Editor

Haeriah yang hidup di bawah garis kemiskinan membesarkan empat anaknya dengan menjadi buruh pembuat batu-bata meski dengan upah rendah.
Haeriah yang hidup di bawah garis kemiskinan membesarkan empat anaknya dengan menjadi buruh pembuat batu-bata meski dengan upah rendah.

Intisari-Online.com - Hidup di bawah garis kemiskinan tak membuat semangat seorang ibu di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk surut dalam menghidupi dan membesarkan empat orang anaknya.

Ibu itu bernama Haeriah (51). Sehari-hari ia harus banting tulang menjadi buruh pembuat batu bata meski dengan upah rendah.

Namun, tak ada upaya lain yang bisa dilakukan demi masa depan anak-anaknya.

Ia menempati gubuk beralas tanah berukuran 3 meter x 4 meter di Dusun Bontoa, Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa, Sulawesi Selatan.

(Baca juga: 7 Foto Ekspresi Naik Rollercoster Paling Epic, No. 7 Tolong Aku Ibu!)

Haeriah yang telah ditinggal kawin oleh suaminya sejak 10 tahun silam harus banting tulang untuk menghidupi empat orang anaknya, yaitu Apriana (20), Agustiawan (17), Sri Mulyati (14), dan Muhammad Amin (12).

Setiap hari Haeriah harus bekerja sebagai pembuat batu bata milik warga. Dalam sehari, ia harus membuat 1.000 batu bata untuk mendapatkan upah Rp 30.000.

"Nanti cukup 1.000 buah baru dapat gaji Rp 30.000, tapi kadang saya cuma bisa bikin 800 buah dalam sehari," kata Haeriah, Jumat (2/2/2018).

Meski dengan upah yang tak sebanding dengan hasil keringatnya, tetapi tak ada upaya lain kecuali hanya terus bekerja demi empat orang buah hatinya.

(Baca juga: 3 Kebiasaan Mengejutkan Orang Jepang Saat Gunakan Smartphone, Nomor 1 Bisa Kita Tiru)

Tiga anaknya harus putus sekolah, tetapi Haeriah masih mempunyai harapan kepada satu orang anaknya yang hingga saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku kelas II sekolah menengah atas.

"Kalau kakakku sama adik-adikku semua sudah berhenti sekolah karena tidak sanggup biaya. Jadi mereka semua kerja bantu ibu bikin batu bata. Uangnya sebagian untuk sekolah saya," ujar Agustiawan, anak Haeriah yang masih bersekolah.

Kehidupan Agustiawan pun tidak seperti remaja sebayanya yang menghabiskan banyak waktu untuk bersantai. Seusai pulang sekolah, Agustiawan pun harus bekerja membantu ibunya sebagai kuli batu bata.

"Setiap hari saya hanya berdoa agar Tuhan memberikan saya kesehatan fisik agar bisa bekerja untuk membesarkan anak-anak," ucap Haeriah.

(Baca juga: Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Jika Langsung Mandi Setelah Makan)

(Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul "Hidup Miskin, Ibu Empat Anak Ini Bertahan Hidup dengan Batu Bata")

Artikel Terkait