Advertorial
Intisari-Online.com – Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa tragis yang dialami oleh seorang pengantin wanita di Kamboja.
Pengantin yang tidak disebutkan namanya itu menjadi korban perkosaan justru di malam pertama usai menikah.
Bukan oleh sang suami barunya, tetapi oleh pria lain yang bernama Chhoen Chanseng.
Pria berusia 18 tahun itu menyelinap ke dalam kamar pengantin dan berpura-pura sebagai suaminya.
(Baca juga: (Video) Penuh Haru, Keluarga Arab Lepas Kepulangan TKW Indonesia yang Sudah 33 Tahun Bekerja Dengan Mereka)
Peristiwa tragis ini terjadi di desa Chhkues, di selatan Provinsi Prey Veng, Kamboja.
Diceritakan, pengantin wanita yang juga berusia 18 tahun sudah masuk ke kamar pengantin lebih dahulu.
Setelah lampu kamar dipadamkan, Chhoen Chanseng masuk ke dalam kamar dan berpura-pura sebagai suaminya.
Pengantin wanita itu pun memenuhi keinginan pria yang disangkanya sebagai suaminya untuk berhubungan intim di malam pertama.
Setelah itu baik pengantin wanita dan Chhoen Chanseng tertidur pulas berdampingan di ranjang pengantin.
Keesokan paginya, ketika bangun tidur, pengantin wanita jadi kaget berat.
Ia melihat seorang pria yang bukan suaminya tidur di sampingnya. Ia pun menjerit dengan kencang.
(Baca juga: Kisah Kerajaan Mataram: Kalau Bapak dan Anak Jatuh Cinta Pada Wanita yang Sama)
Chhoen Chanseng langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.
Dalam pemeriksaan polisi, pria itu mengaku ia melihat sebuah kesempatan untuk menyalurkan hasratnya yang terpendam sejak lama kepada pengantin wanita.
Ia masuk ke kamar pengantin dan melakukan hubungan intim dan kemudian jatuh tertidur di sampingnya.
Media di Kamboja melaporkan Chanseng telah dipenjara. Pria itu dituduh telah memperkosa berdasarkan Artikel 239 dalam Kode Kriminal di Kamboja.
Ia terancam hukuman penjara selama 10 tahun bila terbukti bersalah di pengadilan.
“Berdasarkan laporan interogasi, pelaku jatuh cinta pada pengantin wanita sejak lama, tetapi keluarganya miskin dan ia tidak berani untuk melamarnya,” kata Pov Chivy, kepala kepolisian di Provinsi Prey Veng.
Ia menambahkan, pada hari pernikahan korban, Chanseng mengawasi terus pasangan pengantin baru itu setiap menitnya.
Hal itu bisa dilakukan karena rumah korban dan rumah pelaku bersebelahan.
Keluarga korban menangkap Chanseng di kamar pengantin ketika pengantin wanita menjerit setelah menyadari identitas sebenarnya dari pria di sampingnya.
Dalam pengakuan pertamanya, pelaku mengklaim telah melakukan hubungan intim selama tiga kali di malam itu.
Namun kemudian, ia mengubah ceritanya dan mengatakan hanya melakukan sekali saja, untuk menyesuaikan dengan hitungan pengantin wanita.
“Pelaku ditangkap di kamar pengantin dan ia dalam keadaan telanjang bulat,” kata Sao Chantha, Kepala Polisi Distrik Kanh Chriech.
Pelaku juga berencana untuk memperkosa kembali setelah yang pertama, tetapi kemudian ia jatuh tertidur.
Lalu, mengapa peristiwa malam pertama yang tragis ini dapat terjadi?
Dilansir dari situs The Bodia, Jumat (19/1/2018), Chhoen Chanseng melakukannya setelah tahu suami sang pengantin pingsan dan tertidur di sebuah meja di luar rumahnya.
Rupanya pengantin pria itu mabuk setelah pesta pernikahan.
Menurut kepala desa Chhkues, Leat Chheat, akibat peristiwa ini, keluarga pengantin pria menolak pengantin wanita sebagai menantu bagi putranya.
Mereka ingin agar pernikahan putra mereka dengan korban dibatalkan.
Selain itu, keluarga pengantin wanita dituntut untuk mengembalikan uang mahar sebesar 1.000 poundsterling atau Rp20 juta.
(Baca juga: Wanita Ini Pecandu Berat Film Porno Hingga Akhirnya Saat di Bali Menemukan Pencerahan)