Advertorial
Intisari-online.com -Setiap hal yang di luar tampak buruk, bisa jadi yang di dalam baik.
Sebaliknya, yang terlihat dari luar cantik dan bagus, ternyata yang terselubung di dalamnya amat buruk.
Oleh sebab itu amat bijaksana apabila kita menyerahkan semua itu kepada Tuhan yang menentukan, mana yang baik dan mana yang buruk, dan bersyukur kepada-Nya.
Kisah berikut ini bukanlah kisah nyata melainkan sekadar ilustrasi yang bisa menjadi cermin atau kaca benggala. Selanjutnya, terserah Anda.
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Orang Baik Selalu Menderita, Apakah Anda Mengalaminya?
Di sebuah desa pedalaman Cina, hiduplah seorang petani tua yang mempunyai seekor kuda sebagai pembantunya yang setia dalam mengolah ladang sehari-hari.
Pada suatu hari kuda itu lepas, menghilang di balik pegunungan. Akibatnya, sang petani tidak bisa menggarap ladangnya.
Ketika para tetangganya berdatangan untuk memberikan penghiburan kepada sang petani malang itu yang bersangkutan hanya menjawab, “Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?”
Tanpa diduga, seminggu kemudian si kuda kembali ke rumah, bahkan membawa beberapa kuda liar dari pegunungan.
BACA JUGA:Jalan Sunyi Jenderal Hoegeng, Jalannya Para Pemberani
Kali ini para tetangga kembali mengunjunginya, memberi selamat atas keberuntungan sang petani karena sekarang kudanya bertambah banyak.
Jawabnya, “Nasib baik? Nasib buruk? Siapa tahu?”
Malang tidak dapat ditolak, ketika anak si petani mencoba menjinakkan salah satu dari kuda liar itu, ia terjatuh dari punggung kuda dan kakinya patah.
Semua orang menganggap bahwa anak tersebut bernasib malang. Tapi tidak demikian bagi si petani.
Tanggapannya sama, “Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?”
BACA JUGA:Kisah Keanu Reeves yang Mengiris Hati, Anomali Selebritas Holywood
Beberapa minggu setelah itu, tentara kerajaan masuk ke desa, dan menangkap semua pemuda desa yang sehat untuk dibawa ke kota berperang melawan musuh.
Nah, ketika mereka melihat anak petani yang patah kaki, anak itu dilepaskan.
Apakah itu nasib baik? Nasib buruk? Tidak ada yang tahu. (Anthony de Mello)
BACA JUGA:Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu