Intisari-Online.com – Seorang guru wanita berhenti dari pekerjaanya bisa terjadi karena sesuatu alasan yang jelas, seperti sakit atau melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Alasan seperti itu mungkin telah kita dengar atau malah pernah guru kita alami.
Namun, adakah guru yang berhenti dari pekerjaan karena muridnya sering mengonsumsi minuman berenergi?
Bukan gurauan, peristiwa itu benar-benar terjadi di Inggris dan dilakukan oleh seorang guru bernama Laura Douglas.
(Baca juga: Wahai Wanita Bertubuh Gemuk, Berbahagialah Karena Pria Lebih Menyukai Anda. Ini Alasannya!)
(Baca juga: (Video) Sadis, Hanya Gara-gara Bolos Sekolah, 15 Murid Ini Dicambuki di Depan Teman Sekelas dan Guru-gurunya)
Wanita berusia 38 tahun itu ‘menyerah’ dari profesinya karena anak-anak yang agresif akibat ‘pengaruh minuman berenergi’.
Ia mengatakan, anak-anak jadi mengganggu, mengejek, dan mengacaukan pelajaran di kelasnya.
Perilaku itu dilakukan oleh murid-muridnya setelah mereka telah menegak minuman berenergi, seperti Red Bull, Monster Energy, dan Lucozada.
Diketahui, minuman berenergi itu banyak dijual di toko-toko dengan harga terjangkau oleh anak-anak, sekitar 1 Pound (Rp20.000).
“Ini adalah benar-benar sebuah masalah besar bagi guru. Anak-anak menggunakan minuman berenergi untuk meningkatkan mood mereka,” kata Laura kepada situs Mirror, Rabu (17/1/2018).
Laura menambahkan, minuman berenergi juga membangkitkan anak-anak dan membuat mereka terjaga.
Kemudian mereka mungkin mulai merasa mengantuk, lapar, dan marah-marah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR