Advertorial

Pakar Sebut Mezanin BEI Runtuh karena Resonansi, Mungkin Seperti ‘Nasib’ Jembatan Ini 187 Tahun Lalu

Ade Sulaeman

Penulis

?April 1831, satu brigade tentara berbaris melintasi jembatan England’s Broughton Suspension. Menurut laporan, jembatan tersebut runtuh saat dilintasi, hingga puluhan orang terjatuh ke dalam air.
?April 1831, satu brigade tentara berbaris melintasi jembatan England’s Broughton Suspension. Menurut laporan, jembatan tersebut runtuh saat dilintasi, hingga puluhan orang terjatuh ke dalam air.

Intisari-Online.com- Sampai saat ini, penyebab runtuhnya mezanin Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta Selatan pada Senin (15/1/2018) memang masih dalam penyelidikanpolisi.

Namun, ahlistruktur lulusan University of Wisconsin-Madison Sofia Alisjahbana memberikan analisis tentang penyebab rubuhnyajembatan penghubung tersebut.

"Dengan melihat tipe keruntuhan yang mendadak seperti itu, penyebab keruntuhan selasar bisa karena terjadinya resonansi. Resonansi adalah kondisi dimana frekuensi beban yang berada di atas selasar sama dengan frekuensi alami struktur. Peristiwa ini mirip dengan runtuhnya lantai selasar di Hotel Hyatt Regency di Kansas City," kata Sofia, Selasa (16/1/2018).

Jika memang disebabkan oleh resonansi, maka kemungkinan besar apa yang terjadi di gedung BEI tersebut sama dengan kejadian 187 tahun yang lalu.

(Baca juga: Gedung BEI Runtuh: Niat Hati Melakukan Kunjungan, Ratusan Mahasiswa Ini Justru Jadi Korban)

April 1831, satu brigade tentara berbaris melintasi jembatan England’s Broughton Suspension.

Menurut laporan, jembatan tersebut runtuh saat dilintasi, hingga puluhan orang terjatuh ke dalam air.

Sejak saat itu, British Army mengeluarkan aturan baru: Tentara yang melintasi jembatan panjang harus melakukan “Brike Stride,” atau tidak berbaris serempak.

Bagaimana bisa jembatan runtuh 'hanya' karena entakan kaki?

(Baca juga:Bukan Sembarang Jembatan, Inilah 3 Jembatan Air Paling Mengesankan di Dunia)

Struktur bangunan seperti jembatan dan gedung, meski tampak solid dan tak tergoyahkan, memiliki frekuensi getaran alami dalam diri mereka.

Jembatan Broughton
Sebuah gaya yang diterapkan pada sebuah objek pada frekuensi yang sama dengan frekuensi alami objek tersebut akan memperkuat getaran dari objek dalam suatu kejadian yang disebut resonansi mekanik.

Contohnya mobil yang bergetar keras saat mencapai kecepatan tertentu.

Jika tentara berbaris serempak melintasi suatu struktur, mereka akan menerapkan suatu gaya pada frekuensi langkah mereka.

Saat frekuensi semakin cocok dengan frekuensi jembatan, ritme barisan tentara akan menguatkan frekuensi getaran pada jembatan.

Jika resonansi mekanik cukup kuat, jembatan dapat bergetar sampai pada akhirnya runtuh karena gerakan tersebut.

(Baca juga:Dua Remaja Ini Mendapat Penghargaan dari Polisi Setelah Mencegah Pria Bunuh Diri dari Jembatan Penyeberangan)

Sebuah pengingat ampuh atas fenomena ini dapat terlihat pada Juni 2000, saat JembatanMillennium di London dibuka dengan besar-besaran.

Saat kerumunan menyesaki jembatan, langkah kaki mereka membuat jembatan sedikit bergetar.

Jembatan Millenium, London
Akibatnya, banyak pejalan kaki yang terjatuh karena getaran jembatan yang semakin kuat.

Meskipun para insinyur bersikeras Jembatan Millennium tidak akan pernah runtuh, jembatan itu ditutup sekitar satu tahun.

Para insinyur memasang alat peredam untuk meminimalkan getaran yang disebabkan pejalan kaki.

(LiveScience)

Artikel Terkait