Advertorial
Intisari-Online.com -Terhitung sudah 600-an anjing yang mencoba “bunuh diri” di jembatan keramat Overtoun di Dunbartonshire, Skotlandia.
Dari sekian banyak itu, 50 ekor di antaranya berakhir dengan meninggal dunia.
Banyak kalangan mencoba memecahkan misteri 600 anjing yang bunuh diri di jembatan angker Overtoun itu.
Mulai dari sudut mistik hingga ilmiahnya.
(Baca juga:Kisah Keangkeran Pemandian Air Soda di Tapanuli Utara)
(Baca juga:Menyusuri Misteri dan Keangkeran Gereja Ayam)
Seperti disebut di awal, dalam lima dekade terakhir, terdapat 600 anjing yang mencoba bunuh diri di jembatan kuno itu.
50 anjing meninggal dunia. Sebagian lain selamat. Cassie, anjing berusia 3 tahun, menjadi salah satu yang berhasil lolos dari maut jembatan Onvertoun.
“Kami baru saja keluar dari mobil dan Cassie segera berjalan ke jembatan... dia menoleh, melihat ke atas, dan meloncat. Saya sangat ingat bagaimana ia menjerit saat melompat,” ujar Alice Treverrow, pemilik Cassie, kepada Daily Record.
Tapi untungnya Cassie selamat.
Tapi itu tidak dialami oleh Ben, anjing jenis collie kepunyaan Donna Cooper.
Donna melihat dengan matanya sendiri bagaimana Ben meloncat, dan akhirnya tewas.
(Baca juga:Menurut Sebuah Survei, Remaja Pelaku Seks Bebas Lebih Rentan Berpikir Bunuh Diri)
Mengutip laporan Daily Mail, selama satu periode enam bulan 2015 lalu, lima anjing dikabarkan tewas setelah meloncat dari jembatan.
Uniknya, semua kematian terjadi di posisi yang hampir sama: antara dua sandaran yang ada di sisi kanan jembatan; dan semuanya terjadi di hari dengan cuaca yang begitu cerah.
Selain itu, seluruh anjing yang meninggal seluruhnya adalah anjing dengan jenis berhidung panjang: labrador, collie, dan retriever.
Dorren Graham dari Scottish Society for the Preventing of Cruelty to Animals menyebut ini sebagai fenomena yang “heartbreaking mystery”, misteri yang memilukan.
Jembatan ini dibangun oleh Lord Overtoun pada 1895.
Bagunan melengkung bergaya Victoria dengan tinggi 50 kaki it dialiri Overtoun Burn di bawahnya.
Terkait fenomena ini, para pencinta anjing di dunia kemudian ramai-ramai bertanya: “Bisakan anjing melakukan bunuh diri, dan jika bisa, kenapa?”
Beragam rumor berhembus.
Mulai dari asumsi tentang angkernya jembatan itu hingga anjing yang depresi, semuanya mengemuka.
Tapi tak satu pun yang bisa menjawab misteri itu. Hingga akhirnya, muncul upaya terakhir dari psikolog anjing Dr David Sands.
Ia dikirim ke tempat itu untuk melihat kondisi jembatan—dan sensasi yang ditimbulkan—tentu saja dari sudut pandang hewan.
(Baca juga:Pemikiran untuk Bunuh Diri adalah Tanda Depresi Kambuh, Kenali Juga Tanda-tandanya Lainnya!)
Percobaan pertama adalah dengan menyebrangi jembatan itu bersama anjing yang pernah selamat dari percobaan bunuh diri, namanya Hendrix, untuk melihat bagaimana ia bereaksi.
Mula-mula Hendrix cukup tenang, tapi ekspresinya berubah saat melewati sisi kanan yang disebutkan di awal.
Hendrix terlihat memperhatikan sesuatu.
Dr Sands menyimpulkan, salah satu dari tiga indera utamanya—penglihatan, pendengaran, dan bau—pasti sangat terangsang. Sands memfokuskan pada faktor penciuman.
Ini dibuktikan dengan ditemukannya banyak cerpelai di semak-semak di sisi jembatan yang kerap dijadikan tempat melompat anjing-anjing naas itu.
Keberadaan cerpelai juga diakui oleh seorang naturalis yang melihat kotoran binatang itu di bawah jembatan.
Sands menyebut, aroma khas cerpelai menarik perhatian anjing-anjing itu untuk melompat.
Sand mencoba melepas 10 anjing di sekitar jembatan.
(Baca juga:Jangan Panik Dulu Bila Ada Anjing Menyerang! 5 Cara Ini Bisa Membantu Anda Selamat dari Bahaya)
Mayoritas anjing tersebut langsung menuju sisi jembatan yang tercium aroma cerpelai. Hanya dua yang tidak bereaksi dan tidak tertarik.
Apa yang dikemukakan oleh Sands, hingga saat ini dianggap yang paling ilmiah.
Meski demikian, banyak orang yang masih bertanya-tanya perihal fenomena aneh ini. Bahkan masih banyak yang percaya, ini adalah persoalan supranatural yang melingkupi jembatan itu.