Di mata warga Talaud, Sri dinilai berprestasi dengan pembangunan berbagai fasilitas publik dan infrastuktur. "Membangun jalan dari ibukota Melonguane ke wilayah lain adalah hal yang besar dikerjakan ibu bupati," ujar Handri, warga Talaud.
Sri antara lain membangun destinasi wisata Talaud hingga ke pulau terluar, seperti Miangas dan Kakorotan. Dia sempat mengundang Menteri Susi Pudjiastuti menghadiri ritual adat manee di pulau terluar.
Yang terakhir Sri membangun pulau Sara yang memesona dan menggelar Festival Pariwisata di pulau itu.
Meski demikian, Sri yang merupakan Ketua DPC PDI-P Talaud ternyata memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan para pengurus partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Dalam beberapa kali pertemuan jajaran PDI-P, Sri terlihat tidak hadir. Bahkan saat Rapat Kerja Daerah PDI-P yang dihadiri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Sri pun tidak hadir.
BACA JUGA: Inilah Kota Paling Berbahaya di Dunia, Letaknya di Sebelah Indonesia
Sampai akhirnya Sri kemudian dipecat dari jabatan Ketua DPC PDI-P Talaud pada 5 Oktober 2017 lewat surat yang ditandatangani Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.
Dipecat dari PDI Perjuangan, Sri memilih jalur perseorangan untuk kembali berusaha merebut kursi Bupati.
Penonaktifan dirinya dari Bupati selama 3 bulan oleh Mendagri sendiri merupakan rekomendasi yang diberikan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga memegang posisi ketua DPD PDI Perjuangan Sulut. (Ronny Adolof Buol)
BACA JUGA: Tragis, TKW Ini Pulang Tak Bernyawa, Tubuh Penuh Jahitan dan Tanpa Mata, Otak Serta Organ Lainnya
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepenggal Cerita Bupati Talaud yang Dinonaktifkan Mendagri."
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR