Advertorial

Salju Turun di Gurun Sahara: Mungkinkah 8 Fenomena Alam Langka yang Terjadi Baru-baru Ini Pertanda Akhir Dunia?

Masrurroh Ummu Kulsum

Editor

Fenomena alam langka baru-baru ini terjadi, perubahan iklim akibat pemanasan global yang kita perbuat berdampak besar pada ekosistem bumi.
Fenomena alam langka baru-baru ini terjadi, perubahan iklim akibat pemanasan global yang kita perbuat berdampak besar pada ekosistem bumi.

Intisari-online.com - Selama beberapa dekade ini perubahan iklim terjadi dan telah menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem di bumi.

Perubahan iklim adalah akibat dari suhu bumi yang memanas, tidak bisa dimungkiri peran kita sangat besar (dalam kerusakan) sepertipenebangan hutan, polusi industri, dan lain sebagainya.

Jika ingin melihat dampaknya,fenomena langka ini akan memberi jawaban tepat untuk kita, dan mungkinkah ini suatu pertanda akhir dunia?

1. Salju Turun di Gurun Sahara 3 Tahun Berturut-turut

Pemandangan yang sangat indah, namun hujan salju di gurun sahara adalah keprihatinan yang serius.

BACA JUGA:Orang Cerdas Cenderung Suka Tidur Larut Malam, Kenapa Bisa Begitu?

Tempat terpanas di dunia tiba-tiba mengalami hujan salju akibat kondisi cuaca yang ekstrem. Adakah yang lebih aneh dari itu?

2. 99,8% Kura-kura Laut Hijau telah berubah menjadi betina

Meningkatnya suhu menyebabkan perubahan dramatis di Great Barrier Reef di Australia.

Jenis kelamin kura-kura ini ditentukan oleh suhu di luar dan bukan kromosom, kondisi cuaca ekstrem di daerah tersebut telah mengubah 99% populasi menjadi betina.

3. Kelelawar di Australia Mati Terpanggang

Kelelawar mati 'terpanggang'
Musim terpanas di Australia tercatat suhunya mencapai 53 derajat celcius, telah membuat 400 kelelawar fox berjatuhan dari langit dan mati 'terpanggang'.

4. Hiu Mati Membeku di AS

Hiu mati membeku
Penghujung 2017 Amerika Serikat mengalami suhu terendahnya, akibatnya hiu di lautan mati membeku.

Tidak hanya itu, iguana juga bejatuhan dari pepohonan akibat kedinginan.

5. 2/3 dari Great Barrier Reff (GBR) Rusak

GBR rusak
GBR adalah kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km di Queensland timur laut Australia.

BACA JUGA:Tak Hanya Makin Artistik dan Ganteng Jet-jet Tempur Generasi Terbaru Juga Dibuat Makin Mematikan, Bagaimana dengan Jet Tempur Milik Indonesia?

Meningkatnya suhu air menyebabkan pemutihan karang dan kerusakan besar pada Situs Warisan Dunia ini.

6. Gurun Atacama Ditumbuhi Bunga-bunga

Gurun Acatama
Tempat ini disebut mirip dengan mars, dataran tinggi dan panas di Amerika Selatan seluas 1.000 km.

El Nino dan pola perubahan iklim membawa curah hujan terberat ke gurun pasir, akibatnya bunga-bunga bermekaran yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

7. Diperkirakan Coklat Punah Tahun 2050

BACA JUGA:Coba Tebak, Keran Air Nomor Berapa yang Mengalir Paling Cepat? Jawabannya Mungkin Berkaitan dengan Kecerdasan Anda

Ya, mungkin kita tidak akan merasakan manisnya coklat lagi di 20150.

Tanaman kakao berjuang untuk bertahan dalam suhu ekstrim, dan industri coklat menghadapi kekurangan besar. Sudah terbayangkan hidup tanpa coklat?

8. 8 Pulau di Samudra Pasifik Telah Benar-benar Lenyap

Kenaikan permukaan air laut telah menyebabkan 8 pulau besar di Samudera Pasifik menghilang dan dataran rendah hampir hilang.

Banyak orang yang tidak merasakan dampak langsungnya, namun bagi mereka yang tinggal di Asia Tenggara (Indonesia termasuk) perlu perhatian extra.

BACA JUGA:Inilah 4 Hal Lucu dan Aneh yang Dilakukan Wanita Saat Sendirian di Rumah

Artikel Terkait