Advertorial
Intisari-Online.com --Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa pasangan Anda suka sekali berselingkuh?
Jika belum, mari simak baik-baik hasil penelitian ini.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience, selingkuh punya keterkaitan dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
(Baca juga:Waspadalah! Selingkuh Hati Ternyata Jauh Lebih Berbahaya dari yang Anda Bayangkan)
(Baca juga:Demi ‘Enyahkan Selingkuhan’, Klien RS Cinta Ini Rela Bayar Hingga Ratusan Juta Rupiah)
Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti di University College meminta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amigdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amigdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan kepada siapa yang dia temui.
Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
(Baca juga:Waspadalah! Makin Tinggi Gaji, Makin Besar Pula Kecenderungan Selingkuh)
(Baca juga:Hanya Gara-gara Foto Pemandangan, Terungkaplah Sebuah Perselingkuhan)
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.
Begitulah, kenapa orang, sekali seseorang selingkuh ia akan mencobanya sekali lagi.