Angel Boligan Anak SD sekarang sudah membawa smartphone kemana-mana, orangtua memberikan agar anak tidak nakal, tapi smarthphone menjadi teman baru yang merenggut sebenar-benarnya teman.
3. Bersekolah - Bekerja - Berkeluarga
Elia Colombo Siklus kehidupan berjalan seperti itu, kita lahir lantas bersekolah, bekerja, berkeluarga, dan berakhir dengan terkubur di liang lahat.
Saking kecanduannya kita dengan sosial media, kita melupakan ada orang-orang di samping kita yang harus diperhatikan.
5. Hutan hanya tinggal kenangan
Dran Penebangan hutan terjadi di mana-mana, alih-alih menjaga kita justru merusaknya. Mungkin suatu saat kita hanya akan menikmati sejuknya alam lewat lukisan.
6. Tell - Lie - Vision
aktivist Media televisi sudah seperti tempat untuk membuat citra baik namun ternyata hanya kebohongan dan settingan.
BACA JUGA:
7. Serba instan
John Holcroft Kita lebih memilih sesuatu yang mudah dan cepat, buku tergantikan dengan internet yang lebih instan.
8. Kawan atau Lawan?
Tumblr Harta dan tahta mungkin juga wanita bahkan bisa membuat kawan saat ini berubah menjadi lawan di masa depan.
9. Demam Pokemon Go
Pawel Kuczyriski Kehidupan kita dikendalikan oleh trend dan teknologi, kecanduan untuk tidak ingin ketinggalan.
10. Cermin yang membutakan
John Holcroft Kita melakukan gaya hidup yang tidak sehat, alkohol, rokok, narkoba, sudah tahu akibatnya tetapi seperti buta tak melihatnya.
1 Juni 1945 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila bertepatan dengan pidato Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Dalam pidato ini konsep dan rumusan awal Pancasila dikemukakan.