Advertorial
Intisari-Online.com- Sepatu kets memang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa gemar memakainya.
Namun tahukah Anda bahwa sepatu kets dulunya dikenal sebagai sepatu para bajingan?
Kelahiran sepatu kets sebenarnya diilhami sepatu karet penduduk Indian Selatan.
Baca Juga:Seorang Ibu Jatuh dari Gedung Bertingkat, Rekaman CCTV Ini Ungkap Pelakunya. Miris!
Baca Juga:Duh, Echa si Putri Tidur yang Dikabarkan Sembuh Kembali Terlelap Panjang
Mereka mencelupkan kaki ke dalam getah pohon karet dan getah itu akan melekat seperti sepatu.
Pada 1860, Charles Goodyear menemukan teknik vulkanisasi karet.
Karet alam tidak lagi lengket di udara panas dan tidak mudah rapuh di musim dingin.
Sol sepatu karet vulkanisir mulai diperkenalkan pada 1917 oleh perusahaan U.S Rubber berupa sepatu merk Keds (keds dari kata kids= anak dan ped= kaki).
Sepatu karet yang pertama dirancang dengan sol karet berwarna hitam dan kanvas coklat.
Hal itu dikarenakan populernya sepatu kulit pria berwarna coklat.
Sepatu ini cukup populer di kalangan penggemar olahraga croquet dan tenis.
Sampai tahun 1960an model Keds tidak mengalami banyak perubahan.
Bahkan sepatu ini sempat mendapat nama buruk sebagai 'sepatu para bajingan,' karena sering dipakai oleh rampok dan tukang jambret.
Istilah kets sendiri sebenarnya berasal dari merk Keds tersebut, bukan mengaju pada jenis sepatu.
Sumber: Majalah Intisari (seri bacaan anak) edisi Juli 2002
Baca Juga:Kocak! Atas Nama Totalitas Pekerjaan, Penjual Online Ini Rela Mempermalukan Diri Sendiri
Baca Juga:Video Porno Bocah SD dengan Wanita Dewasa: Inilah Dampak Menyeramkan Eksploitasi Seksual Dini