Advertorial

Duh, Seorang Ibu Menolak Anaknya Diajar Guru yang Alami Obesitas, Apa Alasannya?

Tatik Ariyani

Editor

Apalagi asisten pengajar itu bukanlah satu-satunya asisten yang "kelebihan berat badan" di sekolah tersebut.
Apalagi asisten pengajar itu bukanlah satu-satunya asisten yang "kelebihan berat badan" di sekolah tersebut.

Intisari-Online.com - Perkenalkan, namanya Hilary Freeman, ia adalah seorang ibu asal London.

Baru-baru ini, Freeman telah memutuskan untuk tidak mendaftarkan putrinya di sebuah sekolah anak-anak karena asisten pengajarnyaobesitas.

Menurut Freeman, memang asisten pengajar di sekolah itu seorang wanita cantik, baik, dan pedulidengan anak-anak.

Tapi ketika ia melihat asisten pengajar itu bermain dengan putrinya yang berusia dua tahun, Freemanmerasa gelisah.

(Baca juga:Satu Berbanding Sejuta: Ibu Berkulit Gelap Ini Lahirkan Putri Berkulit Putih dan Bermata Biru)

(Baca juga:Hari Ibu, Menteri Susi ‘Ancam’ Tenggelamkan Mereka yang Tak Ingat Ibunya)

"Asisten itu masihberumur 20-an, tapi sudah mengalami obesitas," tutur Freemandikutip darifoxnews.com.

"Belum lagi ketikaasisten itu bergerak perlahan, ia sudahterengah-engah danwajahnya sudah memerah."

Alhasil, Freeman hanya akan mendaftarkan putrinya di sekolah dengan guru yang lebih 'fit' secara fisik.

Apa yang dikatakan Freeman sebenarnya bukanlah soal "fatisme" atau berdasarkan penampilan tapi tentang keamanan. Jujur dia takut kebiasaan tidak sehat akan guru itu ajarkan kepada putrinya.

Apalagi asisten pengajar itu bukanlah satu-satunya asisten yang "kelebihan berat badan" di sekolah tersebut.

"Sebenarnya, menjadi sangat gemuk adalah hal yang normal.Namun ketika anak-anak mengadopsi gaya hidup tidak sehat,itu jelas bisa sangat memprihatinkan," cerita Freeman.

Setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, Freeman langsung diserang tanpa henti dan disebutmendeskriminasi penderitaobesitas.

Tapi lagi-lagi Freeman punya alasan lain dibalik keputusannya itu. Salah satunya karena dulu dia pernah menderita obesitas.

Freeman mengaku dulu ia kelebihan berat badan karena menderita tiroid yang membuat berat badannya sulit turun dan menyebabkan kenaikan berat badan yang parah. Ditambah neneknya juga mengalami obesitas karena gaya hidup tidak sehat.

(Baca juga:Kehidupan Laki-laki Obesitas Ini Selamat dan Lebih Bahagia Setelah Hanya Makan Kentang Selama Setahun)

Oleh sebab itu, Freeman tidak ingin menyerahkan putrinya sendiri dengan orang-orang yang punya gaya hidup tidak sehat,

Perlu diketahui bahwa banyak penelitian yang telah membuktikan bahwaobesitas sama tidak sehatnya dengan merokok.

Obesitas diklaim menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan diabetes dan bisa menghambat kesuburan.

Semakin berat tubuh seseorang, semakin besar kemungkinan juga untuk menderita gagal jantung atau stroke.

Yang jelas, terlepas dari perbedaan pendapat tentang pilihan sekolah itu, Freeman tetap berpegang pada pendapatnya tentang masalah obesitas yang meningkat.

Freeman menyadari bahwa diskriminasi memang bukanlah hal yang baik. Namun ia ingin orang-orang berpartisipasi untuk punya gaya hidup sehat agar tidak terjadi obesitas.

(Baca juga:The Power of Love: Pasangan Obesitas Ini Mampu Turunkan Berat Badan Mereka dalam Waktu 18 Bulan Saja)

Artikel Terkait