Advertorial

Wanita Ini Melawan Penyakit Komplikasi dengan Menjadi Ibu 80 Kucing Jalanan

Aulia Dian Permata

Editor

Seorang wanita yang menderita gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, dan asam urat menolak menyerah pada keadaannya dan malah berusaha tetap hidup untuk 80 ekor kucing jalanan yang dirawatnya.
Seorang wanita yang menderita gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, dan asam urat menolak menyerah pada keadaannya dan malah berusaha tetap hidup untuk 80 ekor kucing jalanan yang dirawatnya.

Intisari-Online.com - "Aku mencintai mereka, dan aku tahu bahwa tidak ada orang lain yang akan mengurus mereka, itu membantuku untuk memiliki tujuan hidup dan terus berusaha unuk tetap hidup"

Pat Frederick adalah seorang wanita yang memiliki riwayat penyakit cukup parah selama hidupnya.

Pat menderita gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, asam urat, radang usus, dan osteoporosis.

Tapi, Pat Frederick tidak pernah membiarkan penyakitnya itu merenggut semangat hidupnya.

Pat justru berbagi kasih sayang dengan 80 ekor kucing liar jalanan di sekitar wilayah rumahnya.

(BACA JUGA :7 Hal Unik Yang Hanya Ada di India, Salah Satunya KTP Untuk Sapi!)

Sebelumnya, Pat juga pernah memelihara seekor kucing yang kemudian meninggal saat berumur 15 tahun ketika Pat masih tinggal di Chicago.

Kemudian, dia pernah mendapat dua ekor kucing liar dari seekor dokter hewan di Chicago.

Dua ekor kucing itu diberi nama Winston dan Harry, yang juga sudah mati.

Pat suka merawat kucing liar untuk melupakan penyakitnya
(BACA JUGA :Gaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss)

Setelah didiagnosa dengan begitu banyak penyakit, Pat kemudian pindah dari Chicago ke Germantown, Philadelphia untuk tinggal bersama orang tuanya.

Setelah pindah, Pat awalnya enggan untuk berjalan-jalan di lingkungan itu karena kondisinya membuatnya lemah setiap saat.

Namun, Pat mulai melihat begitu banyak kucing liar yang kurus dan tidak terawat di depan rumahnya.

Awalnya, Pat hanya meletakkan satu mangkuk makanan dan air minum untuk kucing-kucing di depan rumahnya. Lama-kelamaan, ini menjadi hobi baru bagi Pat dan dia mulai berjalan-jalan di lingkungan itu untuk berbagi makanan kucing lebih banyak lagi.

Hingga saat ini, Pat memiliki 80 ekor kucing asuh yang tersebar di 11 lokasi di Germantown. Pekerjaan memberi makan 80 ekor kucing ini membutuhkan waktu antara tiga hingga empat jam.

"Pekerjaan ini menuntut kerja fisik yang cukup berat karena aku harus berjalan dan naik-turun tangga. Kondisi kesehatanku yang tidak stabil membuatku lelah, namun aku bahagia sekali dan tetap melakukannya" ungkap Pat pada thedodo.com.

Bagi Pat, kucing-kucing liar itu tidak hanya memberi dia kebahagiaan, namun juga memberinya semangat dan tujuan hidup.

(BACA JUGA :Sadis! Maksud Hati Ingin Mengajak Jalan-jalan, Wanita Ini Justru Dianiaya 2 Anjing Pitbull-nya hingga Meninggal Dunia)

Awalnya, Pat hampir menyerah pada penyakitnya, namun setiap kali melihat kucing-kucing liat yang dia beri makan, itu membuatnya termotivasi untuk tetap sehat agar bisa membantu mereka setiap hari.

Selain tantangan fisik, Pat juga menghadapi masalah keuangan. Tidak murah jika harus membiayai hidup seluruh kucing liar itu sendirian.

Tapi, Pat selalu menemukan cara untuk mengumpulkan uangnya. Pat bekerja paruh waktu, mendapat sumbangan dari komunitas pecinta hewan, dan uang dari sang ayah.

Meski dia harus berhemat, Pat tidak mengalami masalah selama itu bisa membuatnya membeli makanan kucing.

"Aku tidak pergi ke salon, aku memotong rambutku sendiri dan tidak berbelanja. Uangku ku gunakan untuk berobat dan belanja kebutuhan harian para kucing," kata Pat.

Pat dan temannya saat menyelamatkan kucing liar
Pat dibantu beberapa sukarelawan daro komunitas Best Friends Animal Society untuk merawat kucing-kucing liar itu.

Selain rutin memberi makan, para kucing liar itu juga ditangkap untuk mendapat vaksin dan dikebiri atau disteril. Kegiatan sterilisasi kucing sangat penting untuk menekan populasinya yang terus bertambah.

Jumlah kucing yang terlalu banyak bisa dianggap menjadi hama karena akan mengganggu kehidupan manusia.

Menurut Pat, jika kucing liar terlalu banyak, orang-orang akan resah dan menganggap mereka pengganggu yang menumpahkan tong sampah di depan rumahnya.

Pat saat ini membuka sebuah toko online di Amazon yang menjual makanan kucing dan keuntungannya akan digunakan untuk biaya operasional perawatan kucing liar sehari-hari.

Kris Papernik, salah seorang sukarelawan yang membantu Pat mengatakan bahwa Pat sangat bersemangat dan sangat peduli pada kucing liar di sekitarnya meski dia memiliki keterbatasan fisik yang kurang sehat.

Pat adalah seorang pahlawan yang berjuang bagi dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya.

(BACA JUGA :Meski Mungil, Burung Ini Mampu Bikin Sarang Seberat 1 Ton Yang Bisa Robohkan Pohon)

Artikel Terkait