Advertorial

Sadis ! Pria Ini Menyiksa Istrinya Hingga Koma dan Merekamnya Untuk Dipamerkan

Aulia Dian Permata

Editor

Seorang pria di Rusia berubah menjadi monster brutal saat dia menyiksa istrinya hingga terluka parah dan akhirnya meninggal. Parahnya, aksinya itu dia rekam untuk dipamerkan ke teman-temannya.
Seorang pria di Rusia berubah menjadi monster brutal saat dia menyiksa istrinya hingga terluka parah dan akhirnya meninggal. Parahnya, aksinya itu dia rekam untuk dipamerkan ke teman-temannya.

Intisari-Online.com - Pertengkaran antara suami dan istri lazim terjadi di mana saja.

Faktanya, masih banyak pertengkaran rumah tangga yang berujung pada kekerasan rumah tangga.

Kasus yang baru terjadi di Rusia, seorang istri meregang nyawa di tangan suaminya sendiri setelah sebelumnya disiksa habis-habisan.

Dilansir dari thesun.co.uk, peristiwa tragis ini dilakukan oleh Maxim Gribanov, 34 tahun pada istrinya, Anastasia Ovsiannikova.

BACA JUGA:Ini 5 Bahaya Nonton Film Porno di Ponsel Android, Sungguh di Luar Dugaan!

Pertengkaran terjadi saat Ana mengatakan pada sang suami bahwa dia ingin berpisah darinya. Murka mendengar permintaan Ana, Maxim segera saja menghajar Ana tanpa ampun.

Maxim memukul Anda di sekujur tubuhnya hingga babak belur selama beberapa jam. Setelah penganiayaan kejam itu, Maxim merekam kondisi Ana yang kesakitan dan nyaris tidak sadarkan diri.

Sebuah video menunjukkan kondisi Anda duduk dengan lemah di atas sofa. Sekujur tubuh Ana dipenuhi lebam biru keunguan bekas pukulan dari suaminya.

Bahkan di bagian wajah Ana juga dipenuhi memar yang terlihat sangat menyakitkan. Dalam video itu, Ana juga terlihat tidak berdaya dan sangat pucat serta wajahnya dipenuhi tangisan.

Maxim merekam video itu untuk memamerkan kekuasannya atas istrinya pada teman-temannya. Suaminya seperti kerasukan karena merasa bangga bisa membuat Ana tidak berkutik setelah meminta berpisah dari dirinya.

Setelah Maxim pergi, Ana sempat menghubungi petugas medis setempat dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Kondisi Ana sangat parah, dia mengalami pendarahan di dalam tubuhnya, memar di seluruh tubuh dan patah tulang di beberapa tempat. Sesaat setelah tiba di rumah sakit, Ana tidak sadarkan diri dan berada dalam kondisi koma.

BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat

Tragis, Ana kemudian meninggal enam hari setelah koma. Menurut teman-teman dekatnya, selama ini Maxim adalah sosok suami yang sangat buruk.

Ana sempat berdiskusi dengan temannya untuk segera meninggalkan Maxim yang sering menyakitinya.

Namun, Ana takut untuk meminta perceraian karena sang suami berkali-kali mengancam akan menyakiti ayah dan saudara laki-lakinya jika Ana berani meminta cerai.

Maxim juga pernah memaksa Ana untuk keluar dari pekerjannya.

Maxim dihukum 16 tahun penjara karena membunuh istrinya
Selama beberapa tahun menikah, Maxim kerap kali melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya itu.

Ana yang selalu menghadapi sikap brutal suaminya itu kerap kali ingin pergi dari rumah, namun tidak pernah dia lakukan karena sangat takut suaminya akan lebih parah menyakitinya.

Ana kemudian memutuskan untuk berkenalan dengan pria lain dan setelah menemukan tambatan hati yang baru, ia meminta cerai dari Maxim.

Menurut juru bicara polisi setempat, Yulia Kuznetzova mengatakan pada media, bahwa ketika ditangkap pertama kali, Maxim didakwa atas tuduhan kekerasan rumah tangga (saat Ana masih koma).

BACA JUGA:Cukup 2 Telur Setiap Hari, dan Lihatlah Apa yang Terjadi pada Tubuhmu!

Setelah Ana meninggal, hukuman Maxim ditambah karena ia telah membunuh istrinya sendiri. Maxim menyatakan keberatan dan meminta pengurangan hukuman karena dia mempunyai alasan yang kuat untuk menyerang istrinya.

Permintaannya belum dikabulkan hakim dan kini ia harus menghadapi hukuman 16tahun penjara. Teman-teman Ana sangat menyesalkan hal ini.

"Dia adalah seorang wanita yang ceria dan penuh semangat. Dia selalu menjalani hari-harinya dengan tersenyum, Maxim benar-benar telah merenggut kehidupan Ana dengan kejam," kata salah seorang teman Ana yang tidak menyebutkan namanya.

BACA JUGA:Gaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss

Artikel Terkait