:quality(100)/photo/2018/04/22/3572694841.jpg)
Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang pria di Louisiana ditangkap pada hari Rabu setelah diduga melukai anjing temannya dengan air panas dan kemudian menempatkan hewan itu di dalam lemari es.
Dilansir pada Dailymail, Polisi mengatakan bahwa pelaku, Samuel Smith, didakwa atas kekejaman terhadap hewan.
Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa Smith (24) melukai wajah dan kepala 'Bitty Boo' (nama anjing jenis Yorkshire Terrier) hingga matanya bengkak tak dapat terbuka.
Baca Juga:Dalam Diri Manusia Terdapat Jiwa yang Mengembalikan Keseimbangan Diri
Lebih lanjut, polisi mengatakan bahwa anjing tersebut juga kehilangan kulit dan rambutnya.
Sara Durbin, pemilik Bitty Boo, mengatakan bahwa hatinya hancur mengetahui hak ini.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia meninggalkan anjingnya bersama Smith di apartemennya.
Kurang dari dua jam kemudian, Durbin menerima telepon dan memberitahu bahwa anjingnya mencoba kabur dari apartemen dan kembali dengan luka di wajahnya.
Baca Juga:'Coditany Of Timeness', Album Black Metal Pertama Ciptaan Robot, Mari Kita Dengarkan!
Baca Juga:Bocah Sembilan Tahun Ini Ingin Menjadi Astrofisikawan dan Membuktikan Wujud Tuhan
Menurut laporan penangkapan, Durbin memanggil polisi setelah menemukan darah dan bulu anjing di dalam lemari es-nya.
Bitty Boo dibawa ke dokter hewan terdekat untuk perawatan, namun tetap tidak jelas apakah mata anjing itu rusak permanen.
Laporan polisi tersebut menyatakan bahwa Smith telah membawa anjing itu ke kamar mandi dan menyiramnya dengan air panas.
Dia kemudian menempatkan hewan itu di dalam freezer Durban selama 30 detik.
Smith dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak menyukai hewan peliharaan Durban tapi tidak berniat untuk memutilasinya.
Smith hanya'bermain-main dengan anjing itu.
Atas tindakannya ini Smith diganjar ganti rugi sebesar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp67 juta pada hari Jumat (15/12)
Baca Juga:Tanpa Sadar, Ternyata Kita Sering Menyebut Nama Dewa-Dewa Pagan Tiap Hari
Baca Juga:Pembuat Senjata Asal Rusia Ini Menyesal Setelah Tahu Ciptaannya Telah Merenggut Jutaan Nyawa Manusia