Intisari-online.com - Satu benang merah yang kerap dijumpai pada orang-orang inovatif dan kreatif yang sukses, seperti ditulis buku The Myths of Innovation, adalah kegigihan dalam merintis usaha dari nol.
Seperti terlihat pada para legenda dunia teknologi komputer yang hampir semuanya memulai dari hal kecil, dengan modal pas-pasan.
Tengok saja. Steve Jobs dan Steve Wozniak mengawali Apple dari garasi ayah Jobs.
Begitu pula Larry Page dan Sergey Brin yang membangun Google dari garasi milik teman.
BACA JUGA: Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Mampu Mendengar Suara Jarum yang Jatuh
Kisah Jobs, misalnya. Pada 1971, dia yang masih berumur 16 tahun bertemu Wozniak (21).
Keduanya sama-sama punya keinginan untuk mengubah komputer berdesain kotak besar yang hanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan menjadi lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh orang biasa di rumah.
Maklum waktu itu tidak ada perusahaan yang melakukan demokratisasi komputer agar dapat digunakan lebih mudah.
Tapi keduanya terbentur modal. Toh, Jobs tidak menyerah. Agar bisa hemat, dia memakai garasi rumah ayah angkatnya di kawasan Palo Alto, California, Amerika Serikat.
Selain itu, pria keturunan Siria ini juga rela menjual barang-barang berharganya seperti kalkulator hingga mobil VW Combi untuk tambahan modal.
Bahkan, karena dirasa kurang cukup, Jobs sampai memulung barang-barang bekas.
Perjuangan Jobs tidak sia-sia. Setelah berulang kali mengalami kegagalan dalam perakitan, akhirnya dia berhasil menciptakan komputer rumah pertamanya, yakni Apple I.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR