Advertorial
Intisari-Online.com - Saat jari Anda terluka, mungkin yang dilakukan pertama kali adalah memasukkannya ke dalam mulut padahal tidak ada yang menyarankannya.
Tidak hanya perilaku naluriah (insting) saja untuk menenangkan diri sendiri, hal ini juga merupakan cara efektif untuk meredakan sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak.
Lalu, bagaimana penjelasan yang sebenarnya, mengapa hal itu bekerja cukup efektif?
Saat kita menghisap jari yang terjepit atau menggosokkan tulang kering jari, kita sedang merangsang serabut (fibers) besar dengan "perhitungan iritasi".
BACA JUGA:(Video) Unik, Induk Bunglon Ini ‘Sengaja’ Lahirkan 26 Ekor Anak di Jari Tangan Pemiliknya
Efeknya adalah "berkurangnya pesan" atau besarnya serangan tanda yang didorong melalui aktivasi serabut (fibers) yang masuk.
Anda pada dasarnya menutup gerbang, itulah yang mengurangi rasa sakit.
Konsep ini telah menciptakan cara yang ampuh untuk mengobati rasa sakit dengan rangsangan ringan dengan tujuan merangsang serabut (fibers) besar dengan harapan akan dapat menutup luka pada sumber rasa sakit dan mengurangi rasa sakitnya.
Sementara perhitungan iritasi mungkin tidak membantu meredakan rasa sakit jika luka yang diderita serius.
Jadi, insting Anda untuk memasukkan jari Anda ke dalam mulut untuk meredakan rasa sakit tidaklah salah.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa jari yang belum dicuci mengandung kuman yang bisa masuk ke dalam mulut kita.
Jadi, lebih baik menangani rasa sakit pada jari dengan cara yang lebih higienis meskipun kita selalu melakukan gerakan refleks untuk memasukkan jari yang terluka ke dalam mulut. (mentalfloss.com)
BACA JUGA:Panjang Jari Tangan Bisa Menggambarkan Kepribadian Seseorang, Setia Atau Sebaliknya