Advertorial

Duh, Gunung Es Seluas Empat Kali Kota Manhattan Patah dan Terlepas dari Glester di Antartika, Bahayakah?

Mentari DP

Editor

Seperti terlihat pada animasi yang diambil oleh satelit Copernicus Sentinel-1 dari European Space Agency, gunung es telah patah menjadi beberapa bagian sejak 26 september.
Seperti terlihat pada animasi yang diambil oleh satelit Copernicus Sentinel-1 dari European Space Agency, gunung es telah patah menjadi beberapa bagian sejak 26 september.

Intisari-Online.com - Semoga ini bukan awal sesuatu yang buruk terjadi.

Dilansir dari sciencealert.com, para ilmuwan baru saja merilis animasi yang menggambarkan patahnya gunung es besar di Antartika yang seluas empat kali Kota Manhattan.

Gunung es berukuran 267 kilometer persegi itu merupakan bagian dari Pine Island Glacie dan patah dari Gletser di Antartika Barat pada akhir bulan September lalu.

Sekarang gunung es itu sudah patah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan diperkirakan hanyut di Samudera selatan sebelum mencair.

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Animasi,

Seperti terlihat pada animasi yang diambil oleh satelit Copernicus Sentinel-1 dari European Space Agency, gunung es telah patah menjadi beberapa bagian sejak 26 september.

Proses gunung es terlepas dari gletser tersebut mungkin tidak biasa, tapi para ilmuwan mengatakan berbeda.

Mereka mengatakan ada tanda yang menghawatirkan.

“Apa yang kita saksikan di Pine Island Glacier ini mengkhawatirkan," jelas Robert Larter, ahli geofisika laut dari Survei Antartika Inggris.

Imuwan menjabarkan ada perubahan pola dalam proses lahirnya lapisan es.

Selama 68 tahun pola yang tejadi adalah adanya kemajuan dan retakan sehingga menghasilkan gunung es tunggal yang besar dan meningalkan es di depannya di tempat yang sama.

Garis-garis sepanjang gunung es patah mengikuti pola ceruk.

Perubahan ini terjadi mungkin gambaran dari ceruk-ceruk di dalam lapisan es yang memiliki pengaruh pada jarak dan pola es akibat penipisan lapisan es selama beberapa dekade terakhir.

Hal tersebut menandakan yang terjadi di Pine Island Glacier menyumbang seperempat dari hilangnya es di Antartika sekitar 40 miliar ton es setiap tahun.

Setara dengan naiknya permukaan air laut sebanyak 1 milimeter setiap delapan tahun.

(Baca juga:Duh, Gunung Es Raksasa Seluas Pulau Bali dengan Berat 1 Triliun Ton Hanyut di Antartika)

Gunung ss besar di Antartika Barat terlepas.

Mungkin tidak mengkhawatirkan, namun apabila seluruh Pine Island Glacier meleleh, kita bisa melihat sekitar 50 sentimeter permukaan laut global berpotensi naik.

Tentu saja, tidak ada yang bisa meramalkan malapetaka tersebut terjadi.

Namun, ilmuwan berpendapat perubahan tersebut bukan sesuatu yang baik.

Artikel Terkait