Advertorial
Intisari-Online.com – Pada awal tahun 2017 lalu, sebuah tempat di Selandia Baru menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terutama para fotografer.
Dikutip dari theguardian.com, tempat itu menunjukkan adanya sebuah pohon willow yang tumbuh di Danau Wanaka di Pulau Selatan.
Dalam sekejab, tempat ini telah didatangi oleh banyak fotografer profesional dari seluruh dunia untuk mengambil foto dan ditambahkan ke portofolio mereka.
Mereka juga menambahkan hastag #thatwanakatree ketika mengunggah foto pohon tersebut di media sosial.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Anehnya walau tempat ini sangat populer, warga lokal mengatakan sempat bingung mengapa pohon kurus yang bengkok itu sangat populer.
Fotografer Gilbert van Reenen yang telah tinggal di Wanaka selama 35 tahun mengatakan bahwa selama puluhan tahun semua orang mengabaikan pohon itu.
“Sampai beberapa tahun lalu, kami melihat puluhan turis datang sambil membawa kamera. Mereka berfoto di sana,” kata Reenan.
Reenen menambahkan bahwa banyak warga setempat yang kurang berimajinasi terhadap alam. Sebab secara estesis, pohon itu tidak istimewa sama sekali.
“Namun sebagai seorang fotografer, saya suka orang-orang pergi dan menemukan tempat indah untuk dipotret.”
Tidak hanya untuk fotografer, popularitas pohon di danau ini telah menjadi salah satu spot foto pre-wedding dan menjadi salah satu obyek wisata di Selandia Baru.
Sayangnya, pohon willow sepertinya mulai menderita.
Tim Errington, ahli bangunan Dewan Konservasi Danau Queenstown, mengatakan bahwa pohon willow mulai menderita karena perhatian yang besar.
Turis rutin datang ke sini dan berfoto. Lalu mereka mulai menghancurkan cabang-cabangnya yang tipis agar bisa berjalan melintasinya.
“Kini, pohonnya tidak begitu sehat. Sebagian karena jumlah orang naik di atasnya dan sebagian lagi karena menarik sedikit nutrisi ketika pohonnya tidak terendam air.”
Ingat, menyukai sebuah tempat boleh, tapi jangan sampai merusaknya.