Intisari-Online.com – Patah hati. Mendengar istilah itu saja sudah membuat beberapa orang bersedih.
Walau terkesan ‘mellow’, jangan pernah menganggap remeh patah hati.
Sebab, dalam sebuah studi menemukan bahwa tekanan emosional yang parah akibat patah hati bisa memicu kondisi jantung mendadak yang sama seperti serangan jantung.
Kok bisa?
(Baca juga: Wanita Ini Meninggal karena 'Sindrom Patah Hati' Hanya Empat Hari Setelah Suaminya Meninggal)
(Baca juga: Inilah 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Bila Mengalami Patah Hati, Apakah Anda Pernah Merasakannya?)
Dilansir dari independent.co.uk, dalam ilmu kedokteran, hal itu disebut takotsubo cardiomyopathy atau “sindrom patah hati”.
Sindrom patah hati mempengaruhi setidaknya 3.000 orang di Inggris. Ini biasanya dipicu oleh kejadian traumatis seperti kehilangan seseorang yang kita sayangi.
Selama serangan, otot jantung melemah ke titik di mana ia tidak dapat lagi berfungsi secara efektif.
Lalu apakah berbahaya?
Penelitian sebelumnya telah mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi hanya bersifat sementara.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR