Intisari-Online.com -Siapa yang tidak patah hati ditinggal kekasih? Menurut beberapa ilmuwan University of Aberdeen, tak hanya satu atau dua hari, efek patah hati ternyata bisa bertahan hingga empat bulan lamanya.
Untuk membuktikan hipotesis itu, para peneliti itu tengah mempersiapkan laporan khususnya. Penelitian ini akan dipimpin oleh Dr Dana Dawson, dosen senior di universitas tersebut. Ia juga konsultan ahli jantung di Aberdeen Royal Infirmary.(Baca juga: Di Jepang karyawan boleh ambil cuti patah hati)
“Awal-awal mereka terlihat membatasi diri, tapi kami terkejut ketika melihat pasien masih terlihat kekurangan energi, atau tidak mampu untuk kembali bekerja seperti sedia kala,” ujarnya.
Lebih dari itu, mereka menyayangkan banyak dokter yang tidak bisa membaca situasi tersebut.(Baca juga: Hati-hati selingkuh hati)
Dalam bahasa medis, gangguan ini biasa disebut dengan acute stress-induced cardiomyopathy, sementara orang awam biasa menyebutnya “sindrom patah hati. Penyebabnya antara lain perceraian, kecelakaan, dan kehilangan akibat kematian. Hal ini, menurut para peneliti, bisa menyebabkan orang-orang mengalami gejala serangan jantung tanpa harus ada penyumbatan di arteri koroner.(Metro.co.uk)