Advertorial

Begini Kesan Fotografer Hong Kong yang Pertama Kali Datang ke Korea Utara: Stasiun Kereta Bawah Tanahnya Mewah!

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Selain Kim Jong-un dan program uji coba rudalnya semakin sering itu, tak banyak orang tahu tentang Korea Utara.

Bagaimanapun juga, masuk ke negara tersebut bukanlah perkara mudah. Tapi itu agak sedikit berubah ketika negara komunis tersebut sedikit terbuka terhadap turis asing.

Dari situ, sisi lain Korea Utara pun sedikit banyak mulai terekspos dunia luar.

Meski begitu, belum banyak turis yang berkesempatan mengunjungi negara yang terletak di Semenanjung Korea itu.

(Baca juga:Azalea si Simpanse di Kebun Binatang Pyongyang yang Menghabiskan 20 Batang Rokok Sehari)

(Baca juga:Dari yang Salah hingga yang Absurd, Ini 10 Video yang Dianggap sebagai Kebohongan Propaganda Korea Utara)

Elaine Li termasuk salah satu orang yang sangat beruntung karena bisa pergi ke sana.

Seperti dilaporkan CNN pada Jumat (17/11) lalu, fotografer berusia 25 tahun tersebut berkunjung ke ibu kota Korut, Pyongyang.

Kunjungan yang dilakukan pada Oktober lalu itu adalah yang pertama bagi Li.

Ia pun menyampaikan beberapa keterkejutannya ketika berada di sana.

Salah satunya, ia terkejut saat melihat sesuatu yang familiar dan dekat baginya.

Sebuah jalur kereta api bawah tanah, Pyongyang Metro, terbangun di kedalaman tanah 100 meter.

Pyongyang Metro menjadi salah satu sistem commuter terdalam di dunia, sekaligus menjadi yang misterius.

Lahir dan besar di Hongkong, Li sangat tak asing dengan kehidupan perkotaan.

Stasiun kereta bawah tanah Korea Utara
Perjalanannya menggunakan kereta bawah tanah di Korut mirip dengan kesehariannya di rumah.

“Satu hal yang menjadi perhatian saya adalah stasiun yang dengan cahaya samar-samar, interiornya mewah,” katanya.

“Anda bisa melihat lampu hiasan gantung di langit-langit, tiang-tiang marmer, dan lukisan Kim Jong-il,” tambahnya.

Li juga melihat papan surat kabar yang dipajang di peron. Beberapa orang berdiri dan membacanya.

Ia mengaku tidak mendapat izin untuk mengambil foto kereta atau stasiun.

Namun, ketika berada di peron, pemandu wisata memperbolehkan turis untuk menjelajahai tempat itu.

Dalam perjalanan wisata, turis hanya berhenti di beberapa stasiun. Turis tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dari dalam terowongan.

Li menggambarkan suasana di dalam kereta sangat sunyi. Tidak ada seorang pun yang berbicara.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Mewahnya Stasiun Kereta Bawah Tanah di Korea Utara")

Artikel Terkait