Advertorial
Intisari-Online.com -Dalam sejarahnya, meja dibuat oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia.
Alih-alih untuk makan dan bekerja, meja pertama kali dibuat justru untuk tidur, makanya bentuknya rendah.
Lebih dari it, hanya kalangan bangsawan yang memilikinya.
Banyak hal yang belum kita ketahui tentang meja, termasuk bagaimana perkembangan motif dan fungsinya.
Dalam catatan historis, meja pertama yang dibuat oleh orang Sumeria itu berukuran kecil dan terbuat dari logam ataukayu.
Kemudian ada bangsa Mesir, ukurannya sama-sama kecil, tapi terlihat lebih indah dengan permukaan yang halus.
Lalu ada bangsa Babilonia dan Asiria yang menyusul.
(Baca juga:Beruntung! Pria Ini Temukan 600 Koin Perak Era Romawi Kuno yang Harganya Capai Rp3,6 Miliar)
(Baca juga:Wah, Arkelolog Temukan Mal Kuno Zaman Romawi yang Sudah Berusia 2.000 Tahun)
Oleh bangsa Romawi, meja dibuat lebih bagus lagi. Jika sebelumnya meja dibuat polos tanpa hiasan, di masa Romawi meja dihiasi dengan pahatan halus, gading, dan logam mulia.
Tak hanya permukaan, kaki meja juga diukir sedemikian indah menyerupai kaki domba jantan atau singa.
Seperti disinggung di awal, dulunya meja lebih sering digunakan untuk berbaring alih-alih tempat makan.
Itulah kenapa meja makan sengaja dibuat rendah. Pada zaman itu, meja pun hanya dimiliki orang kaya.
Kemudian pada abad pertengahan, meja tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bundar, oval, atau pun persegi panjang.
Meski begitu, pembuatannya masih sederhana, hanya dengan papan yang disangga oleh kaki yang statis atau kaki yang yang dapat dilihat.
Meja kemudian ditutupi dengan taplak panjang yang menjuntai hingga ke lantai untuk menutupi penyangganya.
Setelah mereka makan, biasanya mereka dengan mudahnya menyingkirkan meja tersebut.
Pada abad ke-16, orang-orang bangsawan memasang meja di tengah ruangan besar.
Sementara itu orang biasa duduk di atas papan yang terpisah, ukurannya juga lebih kecil. Waktu itu, tak semua orang bisa memiliki meja.