Intisari-Online.com - Sepeda motor sport yang sempat jadi andalan Yamaha di segmen dua tak, RX-King dikenal tangguh oleh konsumen.
Biaya perawatan yang murah, sampai oprek mesin jadi lebih kencang, bisa dilakukan tanpa harus merogoh dalam kantong.
Ini menjadi salah satu alasan motor berkapasitas 135 cc pabrikan Yamaha tersebut banyak jadi pilihan konsumen di era 1990-an.
Tapi, banyak juga yang memanfaatkannya sebagai sarana penunjang pelaku kejahatan ketika beraksi di jalanan.
(Baca juga: Saat Ini Berfoto Bukan Lagi Untuk Memotret Kenangan)
“Ya bisa dibilang begitu, RX-King memang terkenal sebagai motor kencang dan responsif alias motor murah, meriah, kenceng (larinya),” kata Ketua Umum Yamaha RX King Indonesia (YRKI), Muchrodin, saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (8/11/2017).
Pria yang akrab disapa Didiet ini menambahkan, di kisaran tahun 1990-an banyak kasus-kasus kejahatan seperti maling, penjambretan, atau perampokan yang para pelakunya menggunakan RX King.
Kondisi ini pada kemudiannya memberikan label baru pada RX King, yakni sebagai “motor penjambret” atau sebutan negatif serupa lainnya.
Selain itu, lanjut dia, banyak anak-anak muda yang memiliki motor RX King justru merubah penampilan motor dengan mencopot sejumlah bagian body.
Bagi mereka saat itu, penampilan motor yang “terondol” membuat lebih terlihat sangar.
“Mungkin dari situ masyarakat menamakan ‘motor jambret’,” kata Didiet.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR