Advertorial
Intisari-Online.com – Sebatang pohon tumbuh di antara padang pasir yang mati. Pasir berduri menutupi batang pohon.
Matahari tanpa ampun membakar kulitnya. Tetapi pohon itu tetap hidup dibanding yang lain.
Seekor elang terbang di atas padang pasir. Elang itu melihat pohon dan duduk di dahannya.
Ia melihat ke sekeliling padang pasir dan berkata, “Kau adalah pohon yang aneh, mengapa kau terus hidup di antara pasir panas yang mati ini? Siapa yang membutuhkanmu?”
“Kau,” jawab pohon itu.
“Aku?” Elang terkejut. “Aku tidak membutuhkanmu!”
“Kalau bukan karena saya,” kata pohon, “Kau harus duduk di atas pasir panas dan bukan di cabang-cabangku. Jika bukan saya, yang melihatmu duduk di cabang pohon sendirian, akan mengatakan bahwa tidak ada yang membutuhkanmu juga. Dan akan bertanya padamu, ngapain di situ? Duduk di ranting-ranting pohon, Elang, berpikirlah bahwa saya membutuhkanmu.”
Elang memikirkannya dan harus setuju dengan pohon itu.
Jika tidak ada pohon, elang itu akan merasa sendirian dan tidak berguna di antara padang pasir yang luas ini.
(Baca juga:Perang Saudara di Spanyol, Ajang Pemanasan Menyambut Perang Dunia II yang Banjir Darah)
Elang merasakan penghormatan baru terhadap pohon itu dan menyadari bahwa setiap makhluk di permukaan bumi memiliki kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi kesejahteraan lingkungan kita.
Ya, setiap hal yang ada di bumi ini penting!