Pada saat yang bersamaan, kekerasan yang bermotif politik pecah di distrik lainnya yang berdekatan dengan pemilu mendatang. Begitu pengamatan dari Joanne Lu dari PBB.
(Baca juga: Warga Albino Tanzania yang Dianggap Pembawa Sial Disatukan dalam Satu Pulau Agar Tidak Diburu dan Dibunuh)
Joanne Lu menambahkan, bagaimanapun juga ini ada dukungan budaya, yaitu tahayul, mitos, dan kepercayaan budaya. Semua itu lebih mencemaskan bagi pembela hak manusia karena lebih mendarah daging pada masyarakat miskin dan masyarakat pedesaan yang tidak berpendidikan daripada aliansi politik.
Serangan ini menghidupkan gambaran peristiwa yang muncul pada beberapa tahun lalu. Orang-orang dengan albino diserang karena tulang dan bagian tubuhnya dipercaya bisa membawa keberuntungan dalam ritual sihir.
Malawi adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan standar dan akeses pendidikan yang rendah. Kepercayaan akan sihir menyebar dan kesulitannya adalah sering tersebarnya penjelasan magis dan tahayul.
Kasus lainnya yang serupa dengan histeria massal pecah di negara itu pada 2002 saat seorang pria membunuh tiga pendeta Katolik. Peristiwa ini diikuti oleh sebuah gosip bahwa pemerintah Malawi bekerjasama dengan vampir untuk mengumpulkan darah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR