Advertorial
Intisari-online.com - Seorang ibu di Cina tega membunuh anaknya yang mengalami disabilitas.
Uniknya, perempuan yang bernama Huang (83) ini justru mendapat simpati dari masyarakat Negeri Tirai bambu.
Seperti dilansir dari BBC.com (2/11/17), Huang membunuh anaknya, Li (46) dengan memberikan 60 pil tidur.
Kemudian ia mencekik leher sang anak dengan syal sutra dan menggunakan kapas untuk menyumbat hidung anaknya.
BACA JUGA:Duh, Meski Sama Sama Jantan, Dua Singa Ini Nekat Berhubungan Intim
BACA JUGA:Tak Perlu Panik Saat Salah Kirim WA, Kini Ada Fitur Untuk Menghapus Pesan Yang Terlanjur Dikirim
Pembunuhan itu sendiri terjadi pada 9 Mei 2017.
Huang akhirnya diseret ke Pengadilan Guangzhou. Ia divonis bersalah dan dihukum 3 tahun penjara.
Di pengadilan, Huang mengungkapkan alasannya melakukan pembunuhan. Huang khawatir tidak ada yang merawat anaknya andai dirinya sewaktu-waktu meninggal.
Kondisi Li memang mengenaskan. Lahir secara prematur, sejak kecil tidak bisa berjalan dan berbicara. Praktis harus bergantung kepada orang lain dalam menjalani kesehariannya.
“Aku lebih memilih membunuhnya daripada meninggalkan dia kepada orang lain,” ujar Huang di pengadilan.
Niat membunuh Li semakin menguat saat Huang merasa fisiknya makin melemah dan bakal meninggal dunia lebih dulu ketimbang anaknya.
Kasus ini memang rumit. Toh, pembunuhan tidak dapat dibenarkan. Jadi, Huang tetap mesti dihukum.
Namun, Wan Yunfeng, kepala hakim, berpendapat bahwa Huang layak mendapat kemurahan karena alasannya itu.
Sebagai informasi, saat ini, berdasarkan catatan dari Lembaga Disabilitas Cina, terdapat 2,7 juta penyandang disabilitas di sana.
Dari angka sebesar itu, baru 6.740 yang terdaftar dan mendapat perawatan dari pemerintah.
Berdasar China Disabled Persons’ Federation, terdapat sekitar 2,7 juta orang yang menyandang disabilitas di negara penduduk terbannyak di dunia ini.
Namun, hanya sekitar 6000 layanan dukungan perawatan orang penyandang disabel yang terdaftar. (Melina Ikwan)
BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat