Advertorial

Duh, WHO ‘Meramal’ Setengah Penduduk Bumi Akan Alami Rabun Jauh pada 2050

Ade Sulaeman

Editor

Dari banyaknya kegiatan anak yang harus melibatkan gadget terutama sebagai tuntutan belajar atau berkomunikasi dengan orang tua, kadang lupa untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Dari banyaknya kegiatan anak yang harus melibatkan gadget terutama sebagai tuntutan belajar atau berkomunikasi dengan orang tua, kadang lupa untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Intisari-Online.com - Prestasi belajar dari anak tentu sangat diharapkan oleh orang tua.

Tak jarang banyak anak yang diikutsertakan dalam berbagai pelajaran tambahan, termasuk mengasah bidang akademik ataupun keterampilan.

Dari banyaknya kegiatan anak yang harus melibatkan gadget terutama sebagai tuntutan belajar atau berkomunikasi dengan orang tua, kadang lupa untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Dampak langsung dari penggunaan gadget dirasakan langsung oleh mata.

(Baca juga: Peringatan Buat Semua Orang! Terlalu Sering Bermain Game Online, Salah Satu Mata Wanita Ini Alami Kebutaan)

Mata lelah, kering atau berair tak jarang menjadi akibat dari tuntutan aktivitas harian yang melibatkan pemakaian gadget.

Dokter spesialis mata, Gitalisa Andayani menyarankan setidaknya dua hal untuk memaksimalkan prestasi anak.

Pertama, kapasitas visual anak harus tepat. Jika anak membutuhkan kacamata untuk menunjang pengelihatannya, orangtua perlu menyadari hal itu.

Kebanyakan orang tua masih terpikir bahwa anak tidak perlu memakai kacamata.

Kedua, kenyamanan pengelihatan di rumah atau terkhusus di ruang belajar.

Kenyamanan pengelihatan ini tentu ditunjang dengan lampu yang tepat.

“Pencahayaan sangat penting meliputi cahaya yang merata, iluminasi optimal, dan tidak berpendar,” ucapnya dalam kampanye ‘Eye Comfort’ yang diselenggarakan oleh Phillips Lighting Indonesia di Jakarta Pusat pada 26 Oktober 2017.

Dokter yang akrab disapa dokter Gita ini juga menjelaskan lebih detail, bahwa pencahayaan yang baik haruslah optimal.

(Baca juga: Ingat! Anak Wajib Konsumsi Vitamin A, Jika Tak Ingin Mata Mereka Akan Bernasib Seperti Anak Ini)

Kenyamanan optimal ini bukan berarti maksimal, namun nyaman di mata, tidak terlalu silau dan tidak terlalu redup.

Tidak berpendar akan membuat mata menjadi nyaman karena anak menjadi tidak sering berkedip (flicker) untuk menyamankan mata.

Secara global, 52 persen orang tua mencemaskan pengelihatan anak dari sisi seberapa jelas mereka melihat.

Namun hanya 43 persen yang mengunjungi dokter secara rutin.

Hal ini tentu menjadi perhatian karena mata merupakan alat indera yang penting sebagai penunjang prestasi anak.

WHO memprediksi pada tahun 2050, satu dari dua orang akan menderita miopia (rabun jauh).

Hal ini disebabkan karena aktivitas di dalam ruangan dengan penggunaan gawai yang berlebihan.

Sinar matahari ternyata diklaim sebagai sinar terbaik bagi mata dan juga merangsang pertumbuhan mata.

(Baca juga: Tato Kok Di Mata, Ya Begini Akibatnya)

Ayah dan ibu, bawalah anak-anak Anda untuk menyeimbangkan aktivitas dalam ruangan dan luar ruangan.

Tidak perlu ketakutan mereka akan kotor atau terluka jika bermain di luar, karena terkadang hal itu juga menjadi proses belajar bagi anak ataupun orangtua.

(Natalia Mandiriani)

Artikel Terkait