Setelah sukses melancarkan sejumlah aksi spionase pada 1923, Cumming meninggal secara mendadak di kantornya.
Posisi Cumming kemudian diisi oleh Admiral Hugh Sinclair yang dikenal tidak memiliki reputasi bagus di dunia intelijen.
Untuk menutupi kelemahan, Sinclair membentuk struktur organisasi yang dianggap mampu menangani masalah-masalah yang akan muncul di masa mendatang.
Ketika Sinclair meninggal karena sakit dan posisiya digantikan Letkol Steward Menzies, struktur organisasi yang dibentuk oleh Sinclair terus dikembangkan.
Saat PD II berkecamuk, intelijen Inggris memusatkan kegiatannya pada upaya utuk memecahkan kode komunikasi rahasia yang digunakan oleh musuh dengan mendirikan sekolah Goverment Code and Cypher School yang berlokasi di Bletchley Park.
Kegiatan lainnya adalah melancarkan operasi double cross atau agen ganda dengan cara memanfaatkan agen Jerman yang tertangkap di Inggris dan kemudian membelot. Tugas untuk mencuci otak agen Jerman yang tertangkap dilaksanakan oleh dinas rahasia Inggris, M15.
Selain mengandalkan tenaga manusia, M16 juga dibantu AU Inggris (RAF) untuk mendeteksi sasaran dari udara. Foto-foto yang dihasilkan oleh pesawat-pesawat pengitai RAF itu kemudian digunakan untuk melaksanakan operasi militer dalam skala besar.
(BACA JUGA: Echa Tertidur Lelap 13 hari, Digigit Lalat Tsetse Atau Faktor Gen? Ini Penjelasa Medisnya)
Pada era Perang Dingin, seperti rekan-rekannya dari negara Barat, operasi intelijen SIS kembali difokuskan untuk menghadapi sepak terjang intelijen KGB (counter intelligence). Departemen SIS yang menangani masalah Rusia adalah Counter Espionage Section (R5).
Dua agen SIS yang disusupkan ke Rusia aalah Harold Adrian Russel Philby dan George Blake. Agen Russel berhasil menjalakan misinya sedanngkan Blake ditangkap oleh pihak Rusia dan dimasukkan penjara.
Setelah mengalami kegagalan ini SIS kembali melancarkan penyusupan ke Rusia dan terbilang berhasil. Agen rahasia yang dikirim berhasil mendapatkan dokumen tentang senjata roket yang dimiliki Tentara Merah, fot-foto rudal yang dipasang di Kuba, dan dokumen rencana Rusia beroperasi di negara ketiga.
Kantornya dihajar roket IRA
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR