Advertorial
Intisari-Online.com - Memenuhi kebutuhan makanan bagi anak-anak tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, apalagi untuk anak di bawah umur lima tahun.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif patut diberikan kepada bayi yang baru lahir sampai umur sekitar enam bulan.
Dokter spesialis gizi klinik dr. Diana F. Suganda, SpGK mengatakan, ibu perlu memberikan bayi yang sudah lebih dari enam bulan makanan pendamping ASI.
Bayi dapat mencoba makanan baru dengan awalnya diberi makanan yang bertekstur lembut.
(Baca juga: Tokoh Kartun Gemuk Membuat Anak-anak Makan Lebih Banyak)
Dengan pemberian makanan yang lebih berserat bagi bayi, turut mempengaruhi psikologis, tutur dr. Diana dalam acara ‘Ngobrol Bareng Sahabat (Ngobras)’ pada hari Senin (23/10/17) lalu di EV Hive D.Lab, Jakarta Pusat.
Sebab, bayi akan belajar mengunyah untuk makanan yang lebih berserat hingga dapat ditelan.
Anak akan belajar untuk berjuang meski hanya dalam hal mengunyah daripada selalu makanan yang lembut dan mudah hancur.
Selain itu, kemandirian anak usia sembilan hingga dua belas bulan sudah dapat diasar yaitu dengan dapat mulai belajar makan sendiri ketika mereka sudah dapat duduk.
Mereka dapat belajar untuk memperkirakan gerakan tangan untuk memasukkan makanan ke mulut.
Lalu, mengunyah makan baik untuk latihan oro-otot (otot di sekitar pipi) bagi bayi.
Mengenal rasa lapar dan kenyang juga penting bagi anak agar mereka tidak asal merengek.
Bahkan, dr. Diana mengatakan orangtua perlu sedikit tega kepada anak agar mereka tahu rasa lapar.
(Baca juga:Manfaat yang Diperoleh Ketika Mengajak Anak Makan Bersama di Rumah Setiap Hari)
(Baca juga: Ingin Beri Anak Makanan Pedas? Pikirkan Dulu Reaksi Mereka!)
Yaitu, memberikan makanan tepat pada jam makan yang sudah diatur.
Perkembangan anak termasuk perkembangan volume otak yang berkembang paling pesat dari awal kelahiran hingga usia tiga tahun yaitu dari 400 gram hingga 1100 gram.
Proses belajar anak dimulai dari hal sederhana termasuk proses makan dengan pendampingan dari ayah dan ibu.
(Melina Ikwan)