Intisari-Online.com - Sebagai negara yang memiliki sebuah pulau bernama St Pierre di ujung pulau Martinique dan terletak di Kepulauan Karibia, Perancis membangun pulau eksotik itu sehingga menjadi ‘Parisnya Karibia’.
Pada tahun 1900-an, St Pierre menjadi kota yang besar dan megah serta dihuni oleh sekitar 30.000 warga dengan kehidupan yang cukup glamour.
Tapi di kawasan St Pierre juga terdapat gunung api yan masih aktif, yakni Gunung Pelle, yang dari sisi pemandangan makin menambah elok dan eksotiknya kota St Pierrre.
Tidak ada yang tahu jika Gunung Pelle sebenarnya sedang bersiap-siap memuntahkan isi perutnya yang sudah lama terpendam melalui erupsi yang demikian dahsyat.
Posisi Gunung Pelle sendiri hanya berjarak 7 km dari kota St Pierre dan jika meletus awan panasnya bisa meyapu seluruh kota St Perre dalam hitungan menit serta menghancurkan apa saja yang dilintasi.
(Baca juga: 7 Negara yang Paling Berisiko Alami Letusan Gunung Berapi, Ternyata Indonesia Jadi Nomor 1)
(Baca juga: Gunung Agung, 'Ring of Fire', dan 'Keakraban' Indonesia dengan Letusan Gunung Berapi)
Pada 8 Mei 1902 tanpa diketahui oleh satu pun penduduk kota St Pierre, Gunung Pelle meletus dengan dahsyatnya.
Sebelum Gunung Pelle meletus memang sudah ada tanda-tanda alam berupa binatag liar yang berbonfong-bondong turun memasuki kota St Pierre.
Di antara binatang liar yang turun masuk kota adalah ribuan ular berbisa viper yang pajangnya dua meter dan kemudian menyerang binatang peliharaan dan juga manusia.
Sebanyak 200 binatang peliharaan tewas digigit viper, sedangkan jumlah warga St Pierre yang tewas akibat gigitan viper mencapai 50 orang.
Namun ketika Gunung Pelle meletus demikian dahsyat pada 8 Mei 1902 dengan muntahan awan panas mencapai 1000 derajat celcius sejauh 13 km, seluruh kota Pierre pun luluh lantak.
Tidak ada bangunan yang masih berdiiri demikia juga pepohonan, semua hangus terbakar hanya dalam waktu tiga menit.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR