Intisari-Online.com – Kematian ‘Che’ Ernesto Guevara, gerilyawan dari Kuba yang beroperasi di Bolivia, merupakan salah satu kejadian yang menimbulkan sensasi internasional dalam tahun yang lalu.
Gambar pada awal tulisan ini dilukis dari fotonya sesaat sesudah ia ditembak mati, sebuah foto yang dimuat dalam majalah Prancis terkenal “Paris Match".
Kita tidak setuju dengan paham komunismenya yang mengingkari Tuhan.
Kita tidak setuju pula dengan cara-cara perjuangannya.
Tetapi idealisme atau cita-citanya untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil, adalah idealisme dan cita-cita kita pula. Idealisme yang tercermin pada lukisan di atas.
Perhatikan betapa tenangnya wajah gerilyawan ulung ini.
Matanya terbuka karena pada saat Che menghembuskan napasnya yang terakhir, tak ada orang yang menutupkannya.
Bibirnya merekah dalam senyuman memikat.
Dan keseluruhan wajah memberikan kesan seolah-olah idealis ini penuh kepuasan tentang hasil perjuangannya, sedang menatap orang-orang yang ia tinggalkan dan ia cintai.
Dibawah ini laporan kematiannya seperti ditulis oleh Michele Ray, seorang wartawati Prancis berdasarkan sumber-sumber terdekat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR