Advertorial
Intisari-Online.com -Ini benar-benar aneh.
Selama hampir empat dasawarsa terakhir, spesies burung bernyanyi yang disebut sangat langka telah memberi mimpi buruk bagi para peneliti Liberian Greenbul.
Bagaimana tidak, burung yang mereka cari selama ini itu ternyata tidak pernah ada, alias burung siluman.
(Baca juga:Spesies Burung Ini Baru Saja Ditemukan Namun Sudah Punah)
Burung itu pertama kali diidentifikasi dan dikatalogisasi pada awal 1980-an. Sejak itu, para ilmuwan terus mencari keberadaannya hingga datanglah petir di siang bolong itu: burung itu tak pernah ada.
Kisah dimulai ketika para peneliti melihat apa yang mereka yakini sebagai spesies burung bernyanyi yang sama sekali belum terdokumentasi di Liberia.
Sekilas burung itu seperti Icterine Greenbul, meskipun punya tanda putih khas pada area tertentu dari tubuhnya. Para ilmuwan itu menamai burung baru itu dengan Liberia Greenbul dan mulai belajar lebih banyak tentangnya.
Dan mereka merasakan, sangat sulit untuk mencari keberadaannya.
Hanya ada satu spesimen yang didapat, itu pun dengan cara ditembak. Usaha selanjutnya untuk menemukannya hanya menghasilkan beberapa laporan yang tidak kokoh.
Dengan sedikitnya informasi tentang spesies ini, ilmuwan memasukkan Liberian Greenbul dalam daftar spesies yang terancam punah, sangat terancam punah bahkan.
(Baca juga:Unik, Burung Elang Ini Putuskan Naik Taksi saat Menyelamatkan Diri dari Badai Harvey)
Perang saudara berdarah di Liberia dan sejarah konflik yang panjang membuat perburuan burung-burung menjadi semakin sulit.
Dan begitulah ceritanya hingga para ilmuwan dari University of Aberdeen mengungkapkan sifat sebenarnya burung tersebut.
Setelah melakukan analisis DNA terhadap satu spesimen Liberian Greenbul yang dikonfirmasi, para peneliti menemukan bahwa genetik burung itu identik dengan milik Icterine Greenbul.
Mereka juga membandingkan dengan DNA jenis Greenbul lainnya hingga menemukan bahwa Icterine Greenbul dan Liberian Greenbul sebenarnya adalah satu jenis burung yang sama.
Dan bendera putih pun dikibarkan.
Para periset berteori bahwa pola bulu aneh bisa saja disebabkan oleh kekurangan nutrisi saat bulu tumbuh. Artinya, burung yang mereka anggap langka itu ternyata burung yang sudah mereka kenal lama, tapi dalam versi yang lebih “buruk”.
“Kami tidak dapat mengatakan bahwa secara pasti bahwa Liberian Greenbul adalah burung yang sama dengan Iceterine Greenbul tapi kami telah menunjukkan bukti yang cukup yang membuat penjelasan lainnya tampaknya sangat tidak mungkin,” uja Prof. Martin Collinson dari University of Aberdeen’s Institute.
(Baca juga:Tak Lama Lagi, Jerapah Bisa Jadi Spesies yang Terancam Punah, dan Dunia Belum Bisa Berbuat Apa-apa)
“Uji coba genetik dilakukan secara independen oleh para ilmuwan di Aberdeen dan Dresden untuk memastikan tidak ada kesalahan—dan kami berdua sampai pada kesimpulan yang sama.”