Advertorial
Intisari-Online.com – Begitu banyak murid dari banyak wilayah di Jepang datang untuk mengikuti meditasi selama beberapa minggu.
Dalam salah satu pertemuan, salah satu dari mereka tertangkap basah mencuri. Seluruh masalah ini dilaporkan pada Bankei.
Semua murid meminta Bankei untuk mengusir orang tersebut dari pertemuan meditasi, tapi Bankei mengabaikan kasus tersebut.
(Baca juga:Bayi Kuda Nil Ini Mengajarkan Kita untuk Belajar Menikmati Hidup dengan Hal-hal Sederhana)
Sekali lagi, orang tersebut tertangkap dalam tindakan mencuri yang sama.
Dan lagi-lagi para murid menuntut agar Bankei menahan orang tersebut dan mengeluarkan dari pertemuan. Tapi Bankei menolak.
Murid yang meminta memberhentikan pencuri itu marah dan mengajukan sebuah petisi yang menyatakan bahwa jika si pencuri itu tidak dikeluarkan, maka semua orang akan keluar dari pertemuan tersebut.
Petisi itu sampai ke tangan Bankei. Setelah membaca petisi, ia meminta semua orang untuk berkumpul di hadapannya.
Lalu, sang Bankei berkata, “Kamu adalah saudara yang bijak. Anda tahu apa yang benar, apa yang salah.
Anda bisa pergi ke tempat lain untuk belajar jika Anda mau. Tapi saudara laki-laki ini bahkan tidak tahu perbedaan antara benar dan salah. Jika saya tidak mengajarinya, siapa yang akan melakukannya?
Saya akan menahannya di sini meskipun Anda semua pergi.”
(Baca juga:Bagi yang Enggak Suka Meditasi, Enam Kegiatan Relaksasi Ini Dijamin akan Membuat Anda Bebas Stres)
Air mata keluar dari orang yang telah mencuri itu dan semua keinginannya untuk mencuri telah lenyap dari pikirannya.
Jika seseorang melakukan kejahatan maka terkadang kita perlu meihat lebih dalam dan kita mungkin hanya melihat bahwa orang tersebut hanya perlu ditunjukkan jalan yang benar.
Kita juga perlu meluangkan waktu untuk mengajari mereka, mana yang benar dan yang salah.