Sejak Kim Jong-un berkuasa sedikitnya 340 warga Korut telah diekeskusi, termasuk pamannya sendiri Jan Song Thaek.
Namun demikian para petinggi CIA juga mengingatkan kepada Presiden Donald Trump bahwa ulah Kim Jong-un sebenarnya untuk menguji “politik kesabaran” yang selama ini diterapkan AS.
Jika “politik kesabaran” itu sampai goyah, karena karakter Presiden Trump yang suka gusar dan ceplas-ceplos, bentrok senjata Korut-AS bisa saja pecah.
Sialnya pecahnya perang antara Korut-AS sebenarnya merupakan peperangan yang ditunggu-tunggu oleh Kim Jong-un.
(Baca juga: Korea Utara Lagi Gandrung-gandrungnya Uji Coba Bom Hidrogen: Apa sih Bom Hidrogen Itu?)
Pasalnya CIA sendiri sudah menyimpulkan bahwa satu-satunya orang yang menginginkan adanya peperangan di Semenanjung Korea adalah Kim Jong-un sendiri.
“Hanya ada satu pemimpin di dunia ini yang selalu mengiba-iba agar negaranya diperangi dan itu adalah Kim Jong-un sendiri,” papar Yong Suk Lee.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR