Advertorial

Duel Pistol di Zaman Cowboy Seolah Buktikan Bahwa Warga AS Terbiasa Selesaikan Masalah dengan Senjata

Ade Sulaeman

Editor

Masyarakat AS ternyata biasa menyelesaikan masalah dengan mencabut senjata api dan mengakibatkan korban berjatuhan.
Masyarakat AS ternyata biasa menyelesaikan masalah dengan mencabut senjata api dan mengakibatkan korban berjatuhan.

Intisari-Online.com - Masyarakat AS ternyata biasa menyelesaikan masalah dengan mencabut senjata api dan mengakibatkan korban berjatuhan.

Warga yang sedang mengalami masalah pribadi kadang bahkan menembak membabi buta kepada orang-orang yang tidak bersalah demi melampaiskan kekesalannya.

Selama satu tahun rata-rata warga AS yang tewas karena pemakaian senjata api lebih 12.000 orang.

Dalam satu bulan rata-rata 50 wanita AS bahkan tewas karena ditembak oleh kekasihnya sendiri.

Kondisi runyam akibat bebasnya pemakaian senjata api di AS ini ternyata sudah berlangsung sejak zaman cowboy dan terus berlanjut hinggga saat ini.

Sejarah duel pistol dan senapan yang berkecamuk di O.K Corral tepatnya terjadi di kawasan Tombstone, Arizona, AS merupakan bentrok senjata ala cowboy yang sangat legendaris.

Tembak-menembak pada masa Wild West dan berlangsung pada bulan Oktober 1881 itu melibatkan dua kelompok yang berseteru.

Mereka terdiri dari penegak hukum dan kelompok bandit yang merupakan gabungan sejumlah peternak sapi serta cowboy.

Pemicu aksi tembak-menembak itu sendiri cukup kompleks bukan hanya sekedar karena pada masa itu setiap orang bisa secara leluasa menyandang pistol di pinggang.

Seperti pada masa kini, pemicu duel pistol, gunfight, diakibatkan oleh intrik politik, bisnis, dan faktor ideologi masing-masing kelompok.

Kelompok penegak hukum yang kala itu diwakili oleh lembaga keamanan kota, sheriff, terdiri dari Wyatt Earp, Morgan Earp, Virgil Earp, dan Doc Holliday.

Sedangkan kelompok bandit terdiri dari Frank McLaury, Tom McLaury, Billy Claiborne, Ike Clanton, dan Billy Clanton.

Baku tembak yang merupakan kisah nyata paling popular pada masa Wild West itu mengakibatkan sejumlah orang tewas seperti McLaury dan Billy Clanton.

Sementara korban yang terluka tembak adalah Morgan Earp, Virgil Earp dan Doc Holliday.

Awal mula konflik dimulai ketika orang-orang yang menghuni kawasan Tombstone diributkan oleh perampokan bersenjata pada sebuah bank dan mengakibatkan dua orang tewas.

Aksi perampokan oleh sekelompok orang yang memakai cadar itu disusul dengan larinya tahanan dari penjara kota Tombstone.

Jago tembak Doc Holliday yang belum lama tiba di Tombstone menjadi orang yang paling dicurigai oleh para peternak dan cowboy atas terjadinya perampokan berdarah itu.

Padahal pelaku sesungguhnya adalah kelompok bandit yang terdiri dari Luther King, Bill Leonard, John Crane, dan Harry Head.

Sementara itu Wyatt Earp yang sedang mengikuti pemilihan menjadi Sherif kota dan bersaing dengan rivalnya, Johny Behan, merasa mendapat peluang emas.

Jika Wyatt Earp berhasil menangkap para pelaku perampokan namanya akan langsung popular dan memuluskan langkahnya untuk menduduki jabatan Kepala Sherif.

Niat Wyatt mendapat dukungan dari Ike Clanton dan rekan-rekannya.

Perburuan untuk menghabisi para perampok pun digelar. Akhirnya lewat perburuan sengit dan baku tembak para perampok satu persatu bisa dilumpuhkan.

Tapi diluar dugaan, Ike Clanton dengan cepat mengambil alih situasi dan mengumumkan bahwa Wyatt serta Doc Holliday terlibat dalam aksi perampokan berdarah itu.

Rumor yang ditiupkan Ike Clanton langsung memanaskan situasi Tombstone.

Wyatt yang semula mencurigai Doc Holliday justru jadi bersahabat dan mereka mulai berencana untuk membangun kekuatan.

Kini tercipta dua kubu yang saling berseteru dan tinggal menunggu waktu untuk berkembang menjadi konflik bersenjata.

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi baku tembak, Tombstone sebenarnya telah mempunyai undang-undang tentang pemakaian senjata api.

Yakni hanya penegak hukum yang boleh menyandang senjata api.

Sedangkan bagi pendatang yang membawa senjata api, untuk sementara akan disimpan di kotak deposit kantor Sherif.

Tak hanya senjata api yang dilarang di bawa-bawa ke tempat umum, pisau juga termasuk senjata yang dilarang.

Namun para peternak kaya dan para cowboy-nya ternyata bisa membawa-bawa senjata berkat kekuatan uang dan pengaruh politiknya.

Pada bulan Oktober 1881 ketika Ike Clanton dan Tom McLaury meninggalkan ranch lalu menuju Tombstone untuk membeli logistik mereka bertemu Doc Holliday serta Morgan Earp.

Pertemuan dua kelompok yang saling berseteru itu langsung menimbulkan perang mulut.

Tapi sebagai polisi kota, Morgan Earp yang juga saudara kandung Wyatt Earp berusaha mencegah terjadinya perkelahian.

Namun, pada hari berikutnya saat Holliday main kartu dan minum-minum di bar, ia kembali bertemu Ike Clanton.

Pertengkaran kembali terjadi dan akibat provokasi Holliday, Clanton nyaris mencabut pistol dari pinggangnya.

Kasus itu ternyata diamati oleh Wyatt dan Morgan Earp. Sebagai polisi kota, Morgan tak melakukan apa pun.

Virgil Earp saudara kandung Wyatt yang menjabat City Marshal atau Kepala Polisi kemudian memerintahkan untuk terus melakukan pengawasan dan menjaga Tombstone agar tetap tenang.

Namun beberapa hari kemudian tiba-tiba Ike Clanton muncul di kota dan menyandang pistol serta senapan.

Dengan terus terang Clanton berniat mencari dan menembak Holliday.

Kali ini Morgan Earp tak tinggal diam. Clanton ditahan dan dimasukkan penjara. Namun Clanton kemudian bebas setelah membayar uang tebusan.

Situasi Tombstone makin memanas ketika para cowboy memasuki kota dengan sikap siap bertarung.

Mereka terdiri dari orang-orang Clanton seperti Billy Clanton, Tom dan Frank McLaury, dan Ed “old man’’ Frink.

Mereka mempersenjatai diri dengan pistol dan senapan laras panjang. Mereka menginap di sebuah hotel dan terkena aturan hukum Tombstone, semua senjata harus dititipkan di deposit hotel.

Tapi aturan itu tak dihiraukan oleh rombongan Clanton. Kendati senjata telah disimpan, mereka justru bergerak menuju ke toko senjata dan membeli pistol serta amunisi.

Gerak-gerik kelompok Clanton itu tak lepas dari pengamatan Wyatt Earp yang saat itu sedang mengisap rokok di dekat Hafford Saloon.

Para cowboy bersenjata itu kemudian bergerak menuju Fremont Street, O.K Corral dalam kondisi siap bertarung.

Melihat para cowboy dan bos peternak menguasai Fremont Street yang merupakan pintu masuk ke O.K Corral, Virgil Earp, sebagai Kepala Polisi berinisiatif melakukan tindakan.

Ia mengambil sejumlah senapan shortgun berlaras ganda dan mengisi pelurunya.

Agar tak menarik perhatian Virgil menyembunyikan shortgun di balik mantelnya.

Ia menemui sejumlah rekannya dan mulai membagi senjata.

Sementara itu, Earp dan Holliday juga sudah melengkapi diri dengan pistol yang ditaruh di pinggang dan tersembunyi balik mantelnya.

Tak lama kemudian Sherif Behan datang bergabung.

Behan sebernarnya mempunyai tugas khusus, yakni mengamankan senjata para cowboy yang saat itu justru sudah dalam kondisi siap tempur.

Sherif Behan lalu memberanikan diri untuk menemui para cowboy Clanton dan berusaha melucuti senjata mereka.

Tapi perintah Behan ternyata tak dipatuhi dan untuk menghindari celaka, Behan cepat-cepat kembali ke kubu Wyatt.

Agar tak kehilangan muka, Behan mengatakan para cowboy Clanton telah dilucuti senjatanya dan Tombstone terbebas dari ancaman tembak-menembak.

Namun ketika Wyatt Earp melakukan pengamatan di Fremont Street apa yang dikatakan Sherif Behan ternyata tak benar.

Earp terkejut karena pelana kuda para cowboy masih dilengkapi senapan.

Para penunggangnya yang saat itu berada di samping kuda semua menyandang pistol dan sabuk penuh peluru di pinggangnya.

Keadaan tambah menegangkan karena Earp dan rekan-rekannya secara perlahan mulai mendekati posisi kubu Clanton dalam kondisi siap tempur.

Posisi kedua kubu yang berseteru itu kini betul-betul saling berhadapan dan berada di jalanan yang dilindungi oleh bayangan gelap bangunan Fly’s Boarding House serta Harwood House.

Earp dan Holliday yang bergerak dari sisi selatan berhadapan langsung dengan Ike Clanton dan Billy Claiborne.

Sedangkan pada sisi barat tampak Morgan dan Virgil Earp yang langsung berhadapan dengan para cowboy Clanton seperti, Tom dan Frank McLaury, serta Billy Clanton.

Sebagai kepala keamanan, Virgil sempat memerintahkan agar para cowboy meletakkan senjatanya dan menghindari tembak-menembak.

Tapi yang terdengar adalah senjata-senjata yang dikokang disusul aksi tembak-menembak dari kedua belah pihak.

Akibat duel senjata dalam jarak dekat itu kedua belah pihak sama-sama mengalami korban jiwa dan terluka.

Doc Holliday yang dikenal sebagai petualang jago tembak, tembakan pertamanya langsung menghantam perut Frank McLaury.

Sedangkan Morgan Earp yang memuntahkan peluru pistolnya setelah tembakan Doc, pelurunya berhasil mengenai pergelangan tangan kanan Billy Clanton sehingga mengakibatkan pistolnya terpental.

Namun Billy cepat-cepat menggapai pistolnya dan secepat kilat membalas tembakan dengan tangan kirinya.

Tiba-tiba Tom McLaury yang berdiri sambil berlindung di balik kudanya dan berada di belakang posisi Morgan Earp menembakkan pistolnya secara akurat.

Morgan yang sedang menghadapi tembakan dari Ike Clanton dan Will Allen sama sekali tak menyadari bahaya maut yang sedang mengancamnya.

Ketika peluru pistol Tom menghantam pungghungnya, Morgan langsung terhuyung.

Doc Holliday yang menyaksikan Morgan terhuyung sontak memasukkan pistol ke sarungnya dan menggantinya dengan senapan yang lebih mematikan, short gun.

Setelah mengusir kuda yang menghalangi bidikaanya, Doc segera mengarahkan short gun-nya ke arah Tom dan kemudian mulai menembak.

Akibat peluru short gun yang menghantam tubuhnya, Tom McLaury pun tewas.

Kendati korban tewas terus berjatuhan, tembak-menembak tetap berlangsung makin sengit.

Sejumlah petarung yang terluka seperti Billy Clanton, Frank McLaury, Virgil Earp, dan Doc terus menembakkan senjatanya.

Virgil yang tertembak betisnya oleh peluru Billy langsung membalas dan mengarahkan senjatanya ke dada sebelah kiri cowboy yang masih sangat muda itu.

Billy pun tampak tersentak dan roboh tewas. Doc sendiri terkena tembakan Frank tapi nasibnya masih mujur.

Peluru mengenai sabuk senjatanya dan hanya menimbulkan luka ringan.

Frank kemudian mengarahkan pistolnya ke Wyatt tapi tembakannya ternyata meleset.

Wyatt tak mau membuang waktu, ia membalas tembakan dan peluru pistolnya berhasil menghantam perut Frank.

Akibat tembakan fatal itu dan kehabisan darah, Frank yang masih berusaha lari dengan kudanya akhirnya tewas.

Duel senjata di O.K Corral yang menyita perhatian publik itu akhirnya berhenti dengan meninggalkan mayat, kepulan debu, dan para jago tembak yang terluka.

Korban yang tewas antara lain Billy Clanton, Frank McLaury, dan Tom McLaury.

Ike Clanton dan Billy Claiborne meskipun dalam keadaan terluka berhasil melarikan diri. Di kubu Wyatt,

Virgil terluka di betis kanan dan Morgan terluka di bagian punggung atas sebelah kanan tapi tidak tewas.

Wyatt Earp sendiri tak mengalami cedera sedangkan Doc Holliday cedera di bagian pinggulnya.

Dari kondisi seperti itu, dapat disimpulkan pihak yang memenangi pertempuran adalah kubu Earp. Doc Holliday dan Wyatt Earp pun menjadi semacam pahlawan di Tombstone.

Namun akibat dari duel senjata itu terus berlanjut. Beberapa minggu kemudian, Virgil Earp kehilangan fungsi tangan kirinya akibat tembakan penembak gelap.

Morgan Earp mengalami nasib yang lebih naas. Ia tewas setelah ditembak dari belakang oleh orang yang tak dikenal.

Akibat luka dan tewasnya dua bersaudara itu, Wyatt serta Doc sepakat melancarkan serangan balasan.

Serangan balas dendam yang dikenal sebagai vendetta ride itu berhasil melumpuhkan penembak yang pernah menghabisi dan melukai Morgan serta Virgil Earp.

Berdasar kisah baku tembak yang legendaris itu baku tembak atau penyelesaikan masalah dengan menggunakan senjata api telah menjadi hal biasa bahkan membudaya di seantero AS.

Maka aksi penembakan brutal di Las Vegas oleh Stephen Paddock yang menyebabkan 58 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka sebenarnya bukan peristiwa yang mengejutkan.

Artikel Terkait