Terlalu Bernafsu Berburu Anjing Laut, Paus Pembunuh Ini Terjebak di Atas Karang

Ade Sulaeman

Editor

Granny, paus pembunuh tertua di dunia
Granny, paus pembunuh tertua di dunia

Intisari-Online.com - Seekor paus pembunuh (whalers killier) yang dikenal sangat agresif saat berburu mangsanya sedang terkena batunya sewaktu berburu anjing laut di pinggiran pantai Bristish Columbia, Kanada akhir September 2017 lalu.

Paus pembunuh yang biasa mengejar anjing laut yang sedang berjemur di pinggian pantai rupanya tidak mengira jika piggiran pantai British Columbia dikelilingi batu-batu karang yang tajam.

Seekor paus pembunuh yang tampaknya masih kelaparan dan terus memburu mangsanya hingga masuk ke celah-celah batu karang yang menjadi aliran air dari laut akhirnya terjebak.

Paus berbadan raksasa jika dibandingkan dengan tubuh manusia itu pun menjadi panik tapi ia terus saja bergerak ke depan sehingga malah makin terjepit dan akhirnya tubuhnya terbaring di atas permukaan batu karang yang tajam dan panas.

Paus pembunuh yang garang itu pun hanya bisa “menangis meraung-raung” dengan suaranya yang mirip lenguhan sapi dan bermaksud minta tolong.

Beberapa warga dan nelayan yang bermukim di pinggiran pantai Brtish Columbia akhirnya mendengar suara lenguhan si paus pembunuh dan segera melakukan koordinasi termasuk menghubungi intansi penyelamat ikan paus demi melakukan langkah penyelamatan secepatnya.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyelimuti tubuh ikan paus dengan lembaran kain dan terpal agar tidak kepanasan serta terhindar dari gesekan batu karang yang tajam.

Upaya penyelamatan paus pembunuh
Banyak orang juga membantu dengan cara membawa ember lalu menyiram tubuh paus pembunuh itu menggunakan air laut secara terus penerus supaya si paus pembunuh merasa nyaman dan tenang.

Air laut juga terus dikucurkan menggunakan selang untuk menghindari si paus pembunuh dari ancaman dehidrasi.

Akhirnya setelah upaya penyelamatan berlangsung selama 8 jam, paus pembunuh itu secara perlahan bisa didorong menuju air laut dan berenang kembali tanpa mengalami masalah.

Berkat pertolongan orang-orang baik yang paham bagaimana cara menolong paus pembunuh yang sedang terdampar, paus pembunuh itu sempat menyemburkan air “sebagai tanda ucapan terima kasih” sebelum akhirnya menghilang ke dalam air lautan.

Artikel Terkait