Advertorial

Perampok Pulomas Mengaku Ditembak Tanpa Alasan oleh Polisi, Bahkan Tiga Peluru Masih Bersarang di Tubuhnya

Ade Sulaeman

Editor

Tiga peluru itu, katanya, masih ada di kantung kemih, tulang ekor, dan di bagian bokong.
Tiga peluru itu, katanya, masih ada di kantung kemih, tulang ekor, dan di bagian bokong.

Intisari-Online.com - Salah seorang terdakwa kasus perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, yaitu Erwin Situmorang mengaku telah ditembak polisi tanpa alasan jelas saat ditangkap di rumah adik tersangka lainnya, Ramlan Butar Butar.

"Waktu itu posisi lagi duduk-duduk di teras (rumah) adiknya almarhum Ramlan. Polisi datang dan bertanya ke almarhum, mana lagi temannya dan langsung menunjuk saya," kata Erwin saat ditemui di ruang tahanan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017).

Setelah itu, lanjut Erwin, dirinya langsung diseret dan ditidurkan untuk kemudian ditembaki bagian kakinya.

"Paha kiri dan kanan ditembaki. Saya enggak tahu jumlahnya ditembak berapa kali tapi ada 16 lubang," kata dia.

Erwin menyatakan, dari penembakan itu masih ada sekitar tiga peluru yang bersarang di tubuhnya.

(Baca juga: Pembunuhan Pulomas: Melihat Peran Masing-masing Perampok dalam Pembunuhan Pulomas)

Tiga peluru itu, katanya, masih ada di kantung kemih, tulang ekor, dan di bagian bokong.

"Ini belum diangkat sampai sekarang. Waktu itu enggak sempat dioperasi. Makanya saya mohon majelis hakim meringankan hukuman saya agar bisa mengeluarkan sisa peluru di badan saya," kata dia..

Erwin dan terdakwa lainnya yakni Ridwan Sitorus alias Ius Pane dituntut hukuman mati.

Satu terdakwa lagi, Alfin Sinaga, dituntut hukuman seumur hidup.

Perampokan yang terjadi pada Desember 2016 itu menewaskan 6 orang dari 11 yang disekap kelompok perampok itu di kamar mandi rumah korban.

(Baca juga: Pembunuhan Pulomas: Benarkah Penyakit Ginjal Bisa Menyebabkan Pincang?)

Korban yang meninggal adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga Dodi.

Korban selamat bernama Zanette Kalila (13) yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

(Ridwan Aji Pitoko)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Terdakwa Perampokan di Pulomas Mengaku Ditembak Polisi Tanpa Alasan”.

Artikel Terkait