Advertorial

Kisah Mobil-mobil Mahal yang Beratapkan Payung, Ada yang Rusak atau Memang Mau Cari Sensasi?

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Memasuki musim penghujan, sebagian wilayah China mulai basa.

Di Jiangsu, sebuah video memperlihatkan aksi kocak pengendara mobil Porsche Convertible.

Pada 25 September lalu, mobil mahal yang harganya ditaksir lebih dari 1 miliar itu membuat geli orang-orang yang melihatnya.

(Baca juga:Keledai Ini Mencoba 'Melahap' Supercar McLaren Seharga Rp3 Miliar)

Mobil ini punya keunggulan dalam kecepatan, juga fasilitas mewah lain seperti atap yang bisa dibukan dan ditutup.

Saat hujan turun, bukannya menutupnya dengan atap mobil yang bisa dibuka-tutup, si pemilik mobil malah menggunakan payung untuk melindunginya dari hujan yang mengguyur.

Dari berbagai sumber ditemukan bahwa kendaraan itu rusak. Diduga akibat benturan dengan pipa besi.

Namun pengendara ternyata nekat melintas di jalan yang basah dan hujan. Walhasil, mobil biru itu kebasahan. Si pengendara dan temannya berusaha melindungi diri dan interior mobilnya dengan payung hijau dan ungu.

Beragam komentar dari para pengguna Weibo, media sosial lokal, pun tak kalah lucu.

(Baca juga:Dari Buick Hingga Mercedes,Inilah Mobil-mobil Kepresidenan Indonesia)

Seseorang mengatakan bahwa dunia orang kaya memang tak bisa dipahami oleh masyarakat biasa. Ada juga yang berkomentar: “Inilah alasan mengapa saya tidak membeli Porsche.”

Dan komentar di atas menjadi komentar yang paling disukai pengguna lain.

Soal mobil mewah yang ditutup menggunakan payung bukan cerita baru. Pada Mei 2017 lalu, ada pengendari Mercedez-Benz convertible yang melintas di jalanan Guangyuan di Provinsi Sichuan, China.

Kisahnya hampir sama, mobil mahal itu melaju di saat turun dengan lebatnya tanpa memasang atap mobil yang jadi fasilitas mobil jenis itu.

Mobil merah yang dikendarai oleh seorang laki-laki itu berusaha membuat dirinya kering menggunakan payung pelangi.

Tidak diketahui mengapa laki-laki itu tidak menutup mobilnya dengan penutup yang ada. Entah karena ada yang rusak dengan mesinnya atau memang sengaja mencari sensasi.

(Baca juga:Operation Market Garden: Operasi Pasukan Terjun Payung yang Terlalu Bernafsu Mengejar Musuh tapi Justru Babak-belur Akibat Salah Perhitungan)

(Natalia Mandiriani)

Artikel Terkait