Advertorial
Intisari-Online.com – Limpahan minyak bagi Dubai adalah peluang untuk menjadi yang ter-. Menyadari bahwa minyak akan habis, maka Dubai pun menyulap kotanya menjadi tempat tujuan wisata dengan fasilitas yang terbaik di kelasnya.
Salah satunya yang bakal diluncurkan adalah taksi terbang.
Jangan membayangkan bahwa itu adalah sebuah helikopter dengan baling-baling panjang dan rotor di ekornya yang terbang dari satu atap gedung ke atap gedung atau lapangan luas lainnya. Tentu dengan suara berisiknya sehingga pilot atau penumpangnya perlu alat bantu khusus untuk saling berkomunikasi.
Jelas helikopter seperti itu bukan kelasnya Dubai.
Taksi terbang yang akan dikembangkan oleh Dubai adalah helikopter tak berawak dengan dua penumpang dan tak berisik. Ini akan menjadi taksi terbang tak berawak pertama di dunia.
(Baca juga:Benarkah Masyarakat Indonesia Memerlukan Taksi Helikopter seperti PremiAir?)
Helikopter khusus yang dikembangkan oleh perusahaan pesawat tak berawak Jerman Volocopter menyerupai kabin helikopter kecil yang muat dua penumpang dengan sebuah ring besar di atasnya yang dilengkapi 18 baling-baling.
Kendaraan itu tak mengangkut penumpang saat penerbangan uji coba.
Dimaksudkan untuk terbang tanpa panduan pengendalian jarak jauh dan dengan durasi penerbangan maksimum 30 menit, taksi terbang ini dilengkapi dengan banyak sistem penyelamatan jika terjadi masalah.
Ini termasuk baterai cadangan, rotor dan, untuk skenario terburuk, beberapa parasut.
Volocopter berpacu dengan lebih dari selusin perusahaan Eropa dan AS dengan dana berlimpah untuk menyediakan sebuah bentuk baru transportasi perkotaan yang merupakan persilangan antara mobil listrik tanpa sopir dengan sebuah pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal dalam area yang sempit.
Perusahaan yang berminat terjun dalam taksi terbang adalah raksasa kedirgantaraan Airbus, yang menargetkan uji coba taksi terbang pada tahun 2020; Kitty Hawk, perusahaan yang didukung oleh pendiri Google Larry Page; dan Uber, yang bekerja sama dengan mitranya dalam strategi taksi terbangnya sendiri.
"Kami akan go public saat kami dapat menunjukkan sesuatu yang terbang," kata Alexander Zosel, pendiri sekaligus chief innovation officer Volocopter, dalam sebuah wawancara menjelang uji coba di Dubai.
"Kami menampilkan fakta, bukan janji."
Perusahaan tersebut melakukan uji coba perdana dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed.
(Baca juga:Unik, Burung Elang Ini Putuskan Naik Taksi saat Menyelamatkan Diri dari Badai Harvey)
UAE berusaha tampil beda ditengah-tengah ‘saudara-saudara’-nya yang terperosok dalam perang dan perselisihan, dengan menjadi negara yang masyarakatnya mengadopsi teknologi tinggi dan berpandangan ke depan.
Rencana lain dalam bidang teknologi adalah mengirim sebuah penyelidikan tak berawak ke Mars pada tahun 2021, misi pertama dunia Arab ke luar angkasa, dan Dubai dalam banyak hal memimpin ‘perlombaan’ teknologi masa depan dengan memperkenalkan prototipe mobil polisi tak bersopir dan robot polisi pertama di kawasan ini.
"Mendorong inovasi dan mengadopsi teknologi terbaru tidak hanya berkontribusi pada pembangunan negara tetapi juga membangun jembatan ke masa depan," kata Sheikh Hamdan dalam sebuah pernyataan.
Belum jelas kapan perusahaan itu akan mulai mulai beroperasi dengan membawa penumpang taksi tak berawak.
Inilah spesifikasi Volocopter