Penulis
Intisari-Online.com – Hai, para suami, waspadalah bila isteri Anda mengalami obesitas. Pasalnya, isteri yang obesitas membuat suaminya beresiko terkena diabetes.
Penelitian mengatakan bahwa wanita yang senang makan dihadapi suatu resiko akan kesehatan suami mereka.
Pria paruh baya dengan isteri yang obesitas secara signifikan lebih mungkin mengalami diabtes tipe 2 dibandingkan pria yang memiliki isteri lebih kurus.
(Baca juga:Malas Berjalan Adalah 1 dari 5 Masalah Tingginya Angka Obesitas di Negara-negara Ini)
Fakta ini diungkapkan oleh peneliti dari Aarhus University di Denmark.
Penelitian yang dipimpin oleh Adam Hulman itu dipaparkan dalam pertemuan tahunan European Association for the Study of Diabetes di Portugalpada beberapa waktu lalu.
Peneliti meneliti lebih dari 3.500 pasangan untuk mengungkapkan suatu hubungan langsung antara berat badan seorang wanita dengan kesehatan suaminya.
Sebaliknya, suami yang obesitas tidak berdampak pada kemungkinan isteri mereka mengalami kondisi tersebut.
Ilmuwan mewawancarai pasangan di Inggris yang berusia lebih dari 50 tahun setiap 2,5 tahun, pada 1998 hingga 2015.
Mereka mencatat berat badan dan kesehatan dari responden selama sekitar 11 tahun.
Mereka menemukan bahwa setiap skor berat badan wanita pada awal penelitian adalah sebuah prediksi kuat kemungkinan suami terkena diabetes tipe 2, terlepas dari berat badannya sendiri.
Untuk setiap penambahan 5 poin pada skor wanita berdasarkan skala indek massa tubuh, suaminya memiliki 21 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, tanpa memperhatikan berat badannya sendiri di awalnya.
Ilmuwan menduga berbagi gaya hidup seperti diet yang salah dan kurangnya berolahraga menjadi penyebabnya. Wanita dengan obesitas memengaruhi pola makan dan aktivitas suaminya.
Tetapi kenyataannya pria tidak memiliki dampak pada kesehatan isteri mereka karena wanita lebih punya pengaruh yang kuat pada gaya hidup suaminya, dibandingkan apa yang dilakukan pria pada isterinya.
Ini mungkin karena wanita lebih banyak memasak untuk suaminya, walaupun ahli menekankan pada pasangan paruh baya, jadi ini mungkin tidak akan terjadi pada kelompok yang lebih muda.
Pendapat lainnya mengatakan wanita mungkin benar-benar lebih menyadari penampilan mereka, yang membuat mereka lebih tahan untuk mengikuti jejak suaminya.
“Inilah penelitian pertama yang menyelidiki efek spesifik jenis kelamin pada pasangan yang obesitas dengan resiko diabetes,” kata Adam Hulman dalam pertemuan di Portugis tersebut.
Menurutnya, memiliki isteri yang obesitas meningkatkan resiko seorang pria terkena obesitas. Sementara pada wanita yang memiliki suami obesitas tidak membuatnya beresiko diabetes melebihi tingkat obesitasnya sendiri.
(Baca juga:Harap Diperhatikan Bagi yang Sedang Mengandung, Cuaca Panas Meningkatkan Risiko Diabetes pada Ibu Hamil)
“Dengan memahami berbagi resiko antara pasangan mungkin bisa memperbaiki deteksi diabetes dan memotivasi pasangan untuk lebih bekerjasama dalam mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan meningkatakan aktivitas mereka.”
“Obesitas dan diabetes tingkat 2 pada salah satu pasangan mungkin bisa membantu pasangan untuk segera melakukan pemeriksaan diabetes dan mengecek timbangan berat badan secara teratur,” tutup Adam Hulman.