Find Us On Social Media :

Ketika PSK Bergelar Sarjana Psikologi Curhat Soal Pendapatannya yang Turun

By Ade Sulaeman, Rabu, 13 September 2017 | 19:20 WIB

Meskipun demikian, Charley ingin agar pemerintah setempat berbuat lebih banyak untuk mengatasi industri tempat pijat ilegal.

"Yang dilakukan (pemerintah) belum cukup," katanya.

"Pemerintah sudah mulai melakukan sesuatu -mereka menarik visa pekerja terampil 457 mengingat para perempuan itu masuk dengan menyamar sebagai terapis pijat."

Ia mengatakan, para terapis pijat mengiklankan pijat antara  65 dan  90 dollar (atau setara Rp650.000-900.000), namun menawarkan lebih dari sekedar pijat punggung sederhana.

Charley mengatakan, “Bukti dari efek yang mereka hadapi jelas terlihat saat Anda melihat apa yang terjadi setelah panti pijat ilegal ditutup di Townsville, Queensland.”

"Sebagai hasil dari penuntutan itu, rumah bordil legal mengalami kenaikan bisnis sebesar 70 persen," sebutnya.

Charley kini khawatir karir barunya tidak akan bertahan lama. "Saya khawatir tentang hal itu setiap hari," ungkapnya.

"Saya suka bekerja dalam keamanan industri rumah bordil. Saya suka bahwa kami dites kesehatan setiap tiga bulan dan satu-satunya layanan kami adalah layanan yang aman.”

"Para perempuan yang bekerja dengan saya berasal dari semua bidang kehidupan, ibu muda, ibu tunggal yang menafkahi anak-anak, dan istri. Suami mereka tahu apa yang mereka lakukan.”

"Banyak orang telah melakukan banyak pekerjaan untuk menjadikan industri seks sebagai karir yang sah. Sungguh memalukan bagi industri ini jika mati karena banyak hal ilegal terjadi."

Charley mengatakan, kini ia berusia 51 tahun dan persepsi tentang industri ini telah berubah.

"Saya pernah memiliki persepsi yang sama seperti yang dipikirkan orang tentang industri seks – orang  mengira ini adalah industri yang misterius, sedikit busuk," ujarnya.

"Begitu saya bertemu dengan klien – saya melihat klien lansia, saya melihat klien disabilitas, saya melihat klien berusia 18 sampai 89 tahun dan mereka semua hadir karena alasan yang berbeda.”

"Ini tentang orang-orang yang memiliki hak untuk bisa merasakan keintiman itu. Terkadang itu bahkan bukan seks, saya pernah dapat klien yang hanya mengajak minum secangkir kopi."

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Sarjana Psikologi Jadi Pekerja Seks, Kini Risau Soal Pendapatan Turun”.