Find Us On Social Media :

Inilah 5 Sisi Baik dari Kebiasaan Merokok. Bukan untuk Pembenaran, Ya!

By Ade Sulaeman, Rabu, 13 September 2017 | 17:40 WIB

Beberapa penelitian telah mengidentifikasi hubungan terbalik yang aneh antara merokok dan Parkinson.

Perokok kawakan (maksudnya sudah lama merokok), entah bagaimana, terlindungi dari penyakit Parkinson.

Penelitian yang dilakukan pada Maret 2010 dan diterbitkan di Journal Neurology memang tidak menguliti soal ini, namun peneliti menemukan bahwa semakin lama merokok semakin terlindungi.

Sebelumnya, Maret 2007, peneliti dari Harvard menemukan kenyataan bahwa efek perlindungan terhadap Parkinson itu berkurang jika perokok berhenti.

Tapi tidak ada penjelasan yang ilmiah soal mengapa hal itu terjadi.

3. Merokok menurunkan risiko obesitas

Nikotin yang terkandung dalam rokok merupakan zat penekan selera makan.

Ini sudah diketahui berabad-abad lalu, setidaknya merujuk ke kebudayaan asli di Amerika sebelum zaman Columbus.

Perusahaan rokok lalu memanfaatkan hal itu dengan sasaran wanita yang menginginkan tubuh langsing.

Penelitian yang diterbitkan di Journal Physiology & Behavior pada Juli 2011 menyatakan bahwa salah satu pengalang orang berhenti merokok adalah begitu berhenti berat badan akan naik.

Hubungan antara merokok dan berat badan memang rumit: nikotin sendiri merupakan perangsang dan penekan selera makan; dan tindakan merokok memicu perubahan perilaku yang mendorong perokok untuk mengurangi kudapan.