Penulis
Intisari-Online.com - Dalam satu minggu terakhir setelah sejumlah negara bagian di AS dihantam amukan badai Harvey dan Irma, pemerintah AS benar-benar sedang mengalami pukulan berat.
Meskipun AS sudah memiliki lembaga meteorologi yang dilengkapi perangkat serba canggih untuk mendeteksi cuaca sehingga bisa mengantisipasi bencana alam yang akan datang, amukan badai Harvey dan Irma telah membuat pemerintah AS tak berkutik.
Pemerintah AS bahkan hanya bisa “mengusir” warga kota yang akan dihantam badai Irma, seperti warga Florida yang diharuskan melakukan pengungsian secara besar-besaran dengan koordinasi yang buruk.
Konvoi ratusan ribu kendaraan yang mengular menuju negara bagian lain yang lebih aman telah menciptakan kemacetan parah dan kurangnya stok bahan bakar.
Warga Florida memang harus mengungsi semua paling telat pada hari Sabtu (9/9) karena pada hari Minggu (10/9) amukan badai Irma yang datang telah mengakibatkan jalanan perkotaan jadi sungai, pohon-pohon bertumbangan dan tercerabut dari akarnya, serta hampir semua rumah penduduk porak-poranda.
Kawasan kota Miami yang sangat populer dengan keindahan wisata pantainya bahkan telah berubah total.
Pasalnya air laut yang pasang akibat dorongan badai Irma, mengalir masuk perkotaan dan membuat gedung-gedung pencakar langit seperti berada di tengah lautan.
Pohon-pohon kelapa yang banyak buahnya dan sedang terhempas hebat oleh badai Irma bahkan menjadi pohon yang mematikan karena buahnya beterbangan ‘’seperti peluru meriam’’ dan menghancurkan kaca-kaca gedung.
Yang jelas pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump telah menyatakan amukan badai Harvey dan Irma yang sedang melanda merupakan bencana nasional
Badai Harvey yang melanda Texas sedikitnya telah mengakibatkan kerugian sebesar 100 milliar dollar AS.
Sedangkan kerugian akibat amukan badai Irma yang menghantam Florida diprediksi akan lebih besar lagi.
Pasalnya bencana badai di Florida terkait dengan sejumlah negara bagian yang secara eknomi harus menanggung beban hidup para pengungsi.