Find Us On Social Media :

Siapa Sangka Legiun Asing Prancis yang Kesohor Itu Awalnya adalah Gabungan Para Bajingan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 10 September 2017 | 14:20 WIB

Intisari-Online.com - Bagi para pencinta serial perang, pasti tidak asing dengan Legiun Asing Prancis (FFL) yang kesohor itu. Selama abad ke-19, legiun ini banyak digunakan untuk memperluas area jajahan Prancis.

Tapi siapa sangka, Legiun Asing Prancis adalah gabungan dari para bajingan.

Ketika pertama kali menerima anggota FFL, Prancis masih belum menerapkan prosedur standar. Ini menyebabkan calon anggota yang masuk pun bisa berasal dari negara mana pun dan tidak dipertimbangkan kualifikasi kemampuannya.

(Baca juga: Demi Loyalitas Total, Sebanyak 30.000 Legiun Asing Rela Mati Bagi Prancis)

Pada saat itu anggota FFL yang bergabung umumnya berasal dari negara-negara miskin yang sedang berkonflik, para pelarian kriminal, pengangguran, petualangan, dan lainnya.

Oleh karena itu ketika sudah bergabung, anggota FFL tetap dipandang rendah, dianggap tak terdidik, dan militer Prancis sendiri masih menilai FFL bukan tentara yang tangguh serta loyal.

Pengakuan FFL menjadi tentara “resmi” baru terjadi setelah berlangsung Battle of Camaron.

Pengakuan itu tak hanya sebatas kepada ketangguhan FFL dalam bertempur tapi juga kepada loyalitas dan “esprit de corps” yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Sebagai pasukan elit yang kini menjadi kebanggan Prancis, kemampuan FFL tak berbeda dibandingkan pasukan-pasukan elit dari negara lian, serba bisa dan siap dikirim ke medan tempur jenis apa saja.

Namun ada perbedaan menyolok, personil FFL terdiri atas berbagai suku bangsa tapi bisa melebur dalam satu kesatuan dan komando.

Saat ini kemampuan dan kualitas anggota FFL bahkan merefleksikan fakta secara internasioanal, berperangkat dan bersenjata moderen, mampu beradaptasi dalam masa apa pun, dan selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan komunikasi moderen.

Apalagi untuk era sekarang, penerimaan calon anggota FFL tidak asal-asalan lagi tapi berdasarkan standard dan kualifikasi tertentu.

Misalnya saja, calon yang berminat menjadi anggota FFL harus lulus ujian test fisik dan mental, bersih dari dunia kejahatan dan untuk mendeteksi status si calon beres atau tidak pihak FFL akan langsung mengecek ke Interpol.