Find Us On Social Media :

Tak Perlu Panik! Gempa Meksiko Diprediksi Hanya Picu Tsunami Kecil

By Agus Surono, Jumat, 8 September 2017 | 20:40 WIB

Intisari-Online.com – Gempa bumi 8,4 magnitudo yang menghantam wilayah Meksiko selatan pada Kamis tengah malam atau Jumat siang (8/9/2017) WIB, diperkirakan menjadi gempa terbesar dalam sejarah di negeri itu.

Jika data yang dirilis Dinas Seismologi Meksiko yang menyatakan kekuatan gempa mencapai 8,4 magnitudo terkonfirmasi, maka catatan gempa di tahun 1985 silam terpatahkan.

Sejarah mencatat, guncangan gempa bumi terbesar terakhir di Meksiko terjadi pada tahun tahun 1985.

Seperti diberitakan AFP, ketika itu gempa berkekuatan 8,1 magnitudo merenggut 10.000 korban jiwa.

Sejak saat itu, otoritas Meksiko menerapkan standar bangunan yang lebih ketat, sekaligus mengembangkan sistem peringatan gempa menggunakan sensor yang ditempatkan di pantai.

(Baca juga: Gempa Nepal 2015, Gempa Terburuk di Nepal Sejak 81 Tahun)

Wilayah Meksiko berada di atas lima lempeng tektonik, yang menjadikannya sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut kekuatan gempa hari ini mencapai 8,1 magnitudo.

Lebih lanjut, USGS melaporkan bahwa gempa terjadi 123 km bagian barat daya kota Pijijiapan dengan kedalaman hampir 70 km dari permukaan bumi. Gempa memicu alarm peringatan tsunami untuk berbagai negara di kawasan tersebut.

Peringatan tsunami berbunyi untuk banyak negara di Pasifik. Menurut Lucy Jones, ahli seismologi di California yang juga staf Survei Geologi AS (USGS), warga Pasifik tidak perlu panik karena tsunami yang tercipta hanya kecil.

"Akan ada tsunami kecil bergerak ke barat daya. (Ketinggiannya) tidak akan meningkat dan berdampak pada California atau Hawaii," ujar Jones yang dikutip dari Associated Press.

(Baca juga: Gempa Aceh: Teknologi Antigempa dari Jepang)

"Untuk pembentukan tsunami, (gempa) 8 relatif kecil," lanjut dia lagi.

Sejauh ini korban tewas akibat gempa di Meksiko sedikitnya 15 orang. Tingkat kerugian dan angka korban luka belum diketahui.