Pistacio, Si Kacang Ketawa nan Renyah yang Mampu Atasi Disfungsi Ereksi

Ade Sulaeman

Penulis

Legenda lain menyebut bahwa kacang pistacio adalah salah satu makanan yang dibawa oleh Adam ke Bumi.

Intisari-Online.com – Pistacio bukanlah nama pemain bola, bukan pula nama pemain sinetron, atau pinokio yang selalu tersenyum.

Tapi dia adalah kacang yang selalu tertawa merekah menunjukkan “gigi”-nya. Kabarnya, kacang ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi disfungsi ereksi, lo!

Pistacio (Pistacia vera L., Anacardiaceae) merupakan sejenis tanaman penghasil biji-bijian yang dikenal sebagai kacang pistacio.

Tumbuh sebagai tumbuhan perdu hingga setinggi 10 meter, tanaman ini bisa dianggap sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini banyak tumbuh di Timur Tengah, Persia, Iran, hingga Turki.

Pistacio dikenal di Inggris sekitar tahun 1400, dengan ejaan pistace dan pistacia. Kata pistachio berasal dari bahasa Italia abad pertengahan, pistacchio.

Sementara bahasa Latin menamakannya pistacium yang berasal dari kata Yunani kuno pistákion dan pistáké, yang diyakini dari Persia Tengah. Dalam bahasa Persia, pisteh berarti makanan terpandang.

Menurut laman pistachiohealthinstitute.org, legenda menyebutkan bahwa Ratu Sheba memutuskan pistacio sebagai makanan eksklusif kerajaan. Ia melarang rakyat jelata menanam tanaman ini untuk penggunaan pribadi.

Bahkan raja Babel, Nebukadnezar, memiliki pohon pistacio yang ditanam di taman gantungnya. Lalu pada abad pertama Masehi, Kaisar Vitellius membawa kacang berharga ini ke ibukota Roma.

Legenda lain menyebut bahwa kacang pistacio adalah salah satu makanan yang dibawa oleh Adam ke Bumi.

Penampilan biji kacang pistacio mirip dengan kacang almon (almond). Bedanya, warna pistacio kehijauan, makanya sering disebut pula green almond.

Tampilannya mirip kacang almon namun terbungkus kulit keras berwarna putih kekuningan.

Biji kacangnya berwarna kehijauan dengan lapisan kulit ari berwarna kemerahan. Kulitnya yang keras akan terbuka pada bagian tengah sehingga biji kacang seolah mengintip dari celah kulit yang “tertawa” menganga.

Tapi jangan coba-coba membuka kacang ini menggunakan gigi ya, karena kulitnya benar-benar keras. Bisa-bisa patah gigi Anda. Teknik membuka kulitnya adalah dengan menggunakan setengah bagian kulit kacang pistacio dengan mencungkilnya.

Usaha keras membuka kulit kacang ini akan terbayar dengan rasa kacangnya yang manis, gurih, dan kriuk yang pasti.

Sekali coba … wah, kalau berhenti ngemil kacang ini malah mulut jadi pahit. Anda bisa ketagihan!

Selain dimakan begitu saja, kacang pistacio sering kali disajikan sebagai campuran es krim, topping kue, cokelat, isi pai, biskuit, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, makanan ini harus diimpor dari luar negeri sehingga harganya masih agak mahal. Mendapatkannya pun masih di pasar swalayan besar.

Biji dari pohon pistacio berwarna hijau muda dengan rasa yang khas. Ketika buahnya masak, warna kulitnya berubah dari hijau menjadi kuning kemerahan dan tiba-tiba terdengar bunyi “pop!” Buah pun terbuka pas di bagian tengahnya.

Perlu jantan dan betina

Pistacio adalah tanaman gurun, namun masih toleran terhadap tanah salin, tanah yang mengandung garam.

Meskipun dialiri dengan air yang memiliki 3.000 – 4.000 ppm garam laut, tanaman ini bisa tumbuh dengan baik.

Pohon pistacio dapat bertahan hidup di suhu antara -10oC di musim dingin dan 40oC di musim panas. Tanaman ini lebih membutuhkan tanah dan udara kering.

Jika kelembapan tinggi, akarnya menjadi rentan dan mudah busuk. Apalagi jika mendapatkan terlalu banyak air saat musim dingin dan tidak bisa kering.

Sementara musim panas yang lama dapat mematangkan buah dengan sempurna.

Agar menghasilkan panen yang sukses, untuk menanamnya diperlukan pohon jantan dan pohon betina. Pohon jantan menghasilkan serbuk sari bagi pohon betina di sekitarnya.

Sementara pohon betina menghasilkan bunga dan sekam keriput yang mengandung kacang pistacio. Dalam setiap 10 pohon betina ditanam satu pohon jantan.

Jarak tanam antarpohon 4 – 6 meter dan 20 meter antarbaris. Jika jarak tanam terlalu rapat, produktivitasnya akan rendah.

Pohon pistacio akan sukses menghasilkan buah setiap tahunnya jika ditanam pada tanah dengan kisaran pH 7,1 – 7,8.

Tanaman ini lebih menyukai lingkungan yang sedikit basa, meski sebenarnya dapat tumbuh baik dalam tanah dengan berbagai variasi pH.

Namun, jika ditanam di bawah pH 7, fosfor tidak dapat langsung diserap oleh akarnya, bisa menyebabkan kurang gizi.

Selain itu, pH rendah juga memungkinkan berkembangnya racun yang membahayakan pohon.

Dengan perawatan yang tepat, pohon pistacio akan berbuah dalam waktu lima - delapan tahun setelah tanam, dan akan mencapai kematangan penuh dalam 15 – 20 tahun.

Untuk mempermudah panen biasanya pohon dipangkas. Idealnya, pemangkasan dilakukan dua kali dalam setahun: pada akhir Februari sampai awal Maret dan setelah tunas tumbuh pada pertengahan Juni – Juli.

Para ahli dari University of California Department of Agriculture and Natural Resources menyarankan, sebaiknya pohon pistacio mulai ditanam pada Januari atau Februari.

Pilih lokasi yang kering dengan sinar matahari penuh. Dedaunan akan gugur dalam kondisi tanah yang buruk, meski berdrainase baik atau kelembapan tanah yang ideal.

Jarak antarlubang tanam agar diusahakan cukup untuk kelak memberi tempat bagi akar untuk menjalar.

Sementara lubang tanam sebaiknya digali dua kali lebih lebar dari bibit pohon, juga agar akar menyebar.

Lepaskan bibit dengan hati-hati dari wadahnya, potong setiap akar yang rusak sebelum ditanam.

Masukkan bibit ke dalam lubang, perhatikan akar harus rata dengan tanah di sekitarnya. Tutup lubang dengan tanah dan padatkan dengan bantuan sekop.

Sirami bibit yang baru saja dimasukkan. Setelah itu biarkan tanah mengering, pastikan jangan terlalu banyak air agar tidak terlalu lembap.

Daun yang kelak muncul agak kekuningan adalah tanda tanah terlalu basah, karena itu Anda harus mengurangi frekuensi menyiram.

Pemupukan dilakukan pada tahun kedua dengan menggunakan pupuk NPK, dengan formula 10-10-10.

Namun, menurut jurnal California Rare Fruit Growers, pistacio adalah pohon yang tumbuhnya sangat lambat dan tidak memerlukan pupuk kaya nitrogen dalam jumlah berlebihan.

Pohon kacang ketawa ini rentan terhadap hama dan penyakit. Yang paling umum adalah Verticillium, jamur yang dapat mematikan pohon pada usia berapa pun.

Pohon pistacio juga rentan terhadap jamur pada akar yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan membuat daun menguning.

Hama yang menyerang pohon pistacio termasuk kutu daun dan berbagai serangga. Sementara hama nonserangga antara lain burung pelatuk dan tupai pemakan kacang.

Panen biasanya dilakukan antara akhir Agustus dan awal September. Ketika warna kulit kacang berubah dari hijau menjadi kemerahan, ketika kulit biji sudah tersembul dari cangkangnya, saat itulah bisa dilakukan pemanenan.

Untuk memanennya cukup mengguncangguncangkan batang pohonnya atau memukul batangnya dengan tongkat panjang.

Sebelumnya siapkan penampungan di bagian bawah, maka kacang akan langsung masuk ke wadah itu. Sebatang pohon dewasa dapat menghasilkan 23 kilogram kacang dalam satu musim.

Mengolah Kacang Pistacio

Penggilingan kacang pistacio harus segera dilakukan setelah panen untuk mencegah tumbuhnya jamur dan menghindari perubahan warna cangkang.

Kacang yang kosong lalu disortir dengan cara diapungkan di air. Pengeringan pun harus segera dilakukan agar tak terjadi infeksi jamur.

Penjemuran di bawah sinar Matahari membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 hari tergantung cuaca. Tempatkan kacang pada nampan yang ditutup dengan kain penutup agar tidak diserbu burung atau hewan pengerat.

Pengeringan dengan udara panas lebih cepat daripada dengan Matahari. Setelah kering, kacang masih harus disortir untuk dipisahkan dari yang rusak sebelum masuk ke pengolahan selanjutnya dan pengemasan.

Proses selanjutnya adalah pemanggangan. Kalau menghendaki rasa (biasanya asin), pada tahap ini kacang direndam dalam larutan garam 15% selama 20-30 menit.

Setelah itu dikeringkan pada suhu 71 – 93oC selama 10 sampai 15 menit untuk membuang kelebihan air.

Pemanggangan dilakukan dengan memanaskan kacang pistacio dalam drum berputar dan panasnya ditingkatkan bertahap, sampai 121oC.

Untuk menghindari kerusakan, kacang pistacio panggang harus ditempatkan pada wadah kaca atau bahan plastik transparan yang cukup tebal.

Kemasan itulah yang sering kita dapatkan di beberapa pasar swalayan besar.

Kacang pistacio kering-masak dapat disimpan pada suhu 20oC selama satu tahun, atau 18 bulan pada temperatur 10oC dengan kualitas yang minim kerusakan.

Jika disimpan dalam temperatur 0oC, kacang ketawa ini tahan sampai dua tahun.

Atasi disfungsi ereksi

Selain rasanya yang gurih renyah, seperti halnya kacang-kacangan, pistacio juga mengandung protein dan serat yang tinggi.

Dalam setiap porsinya, pistacio menyumbang 3 gram serat. Kandungan asam lemak tak jenuh tunggalnya dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.

Selain itu pistacio juga kaya vitamin B, kalium, dan magnesium. Kacang kering ini juga mengandung vitamin A, C, E, dan kalsium.

Asam amino arginine dalam kacang pistacio membantu proses metabolisme tubuh. Arginine ini membantu memperbanyak kadar oksida nitrit dalam tubuh yang melenturkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah pada pembuluh darah.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Impotence Research: The Journal of Sexual Medicine 2011 mengungkapkan bahwa kacang berkulit keras dari Persia ini bila dimakan selama tiga minggu dapat membuat para pria mendapatkan ereksi lebih kuat.

Penelitian dari Turki tersebut membuktikan percobaan terhadap peserta yang diberi 100 gram pistacio setiap kali makan selama 3 minggu. Hasilnya, mereka memiliki skor 50% lebih kuat dalam ereksi dibandingkan dengan sebelumnya.

Bukan hanya fungsi ereksi yang menjadi lebih baik. Tetapi kepuasan seks, orgasme, juga menjadi lebih baik.

Penelitian di atas menyimpulkan, itu terjadi karena aliran darah ke penis meningkat 22%.

Kacang pistacio juga mengandung antioksidan, ini sangat ampuh melindungi sel-sel sehat dalam tubuh dari pengaruh radikal bebas.

Kandungan fosfornya dapat membantu memecah protein menjadi asam amino untuk intoleransi glukosa, sehingga baik untuk asupan penderita diabetes melitus.

Vitamin E dalam pistacio dapat membantu merawat kulit dan mencegah penuaan dini, serta memelihara folikel rambut.

Food and Drug Administration (FDA, Badan POM AS) menyetujui klaim kesehatan dari konsumsi biji-bijian untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

“Bukti ilmiah menunjukkan, meski tidak membuktikan, bahwa makan 42,5 gram kacang-kacangan setiap hari, termasuk pistacio, dapat mengurangi risiko penyakit jantung.”

Tertarik mencicipi?

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 2014)

Artikel Terkait