Find Us On Social Media :

Apakah Hal Terbesar yang Pernah Dikorbankan Manusia Demi Mengejar Cintanya?

By Ade Sulaeman, Rabu, 6 September 2017 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com—Putri dari pangeran Jepang Fuhimito, Putri Mako, mengumumkan pertunangannya dengan seorang pria biasa.

Artinya, dalam hukum Jepang, ia harus meninggalkan statusnya sebagai bangsawan.

Cucu Kaisar Jepang Akihito ini, memilih pria biasa untuk mendampingi hidupnya.

Dan kisah cinta mereka berisikan pengorbanan. Yaitu, Putri Mako yang rela melepaskan gelar kebangsawanannya.

Selain kisah cinta Putri Mako, berikut sepenggal kisah cinta mereka yang rela berjuang demi cinta dan bahkan rela melepaskan cinta demi kebaikan.

--

Anya Jameson dan Duncan

Anya meninggalkan keluarganya dan segala miliknya setelah bertemu dengan Duncan di Glasgow University.

Anya berasal dari keluarga yang sangat kuat beragama di Glasgow.

“Hubungan yang berdasarkan pada cinta bukanlah pilihan dalam hidupku, begitulah selama ini aku berpikir,” cerita Anya seperti dilansir dari BBC.

Namun pertemuan dengan Duncan mengubah segalanya. Anya menyadari betapa ia terjebak pada peraturan agama dan budaya yang begitu kuat di keluarga.

Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mengejar cintanya.

Keluarga menentang dan menyeretnya kembali ke rumah.

Dengan bantuan teman kampusnya, Anya berhasil melarikan diri ke Belanda. Duncan mengatakan padanya untuk bersumpah bahwa Anya tak boleh memutuskan hubungan dengan keluarganya.

Sebab ia tidak mau hidup dalam hubungan keluarga yang hancur seperti itu.

“Aku tidak kabur hanya demi Duncan, namun Duncan membuka pikiranku mengenai apa itu cinta. Cinta adalah kebebasan. Tapi kebebasan yang tidak pernah aku miliki sebelum bertemu Duncan,” kata Anya.

Anya berusaha untuk berbaikan dengan keluarganya ketika ia kembali ke Glasgow beberapa bulan kemudian.

Kakak laki-lakinya akan menikah di Bangladesh dan orangtua Anya menginginkannya untuk hadir.

Anya berangkat ke Bangladesh dan mendapati bahwa keluarganya masih menentang hubungannya dengan Duncan.

“Mereka bahkan mengancam akan membunuhku dan membunuh diri mereka sendiri,” kenang Anya.

Sejak saat itu, Anya memutuskan meninggalkan keluarganya.

“Sekarang aku bebas untuk menjalin hubungan dengan cara yang normal, namun aku harus mengorbankan segalanya,” kisah Anya.

Lima tahun setelah ia meninggalkan keluarganya, Anya menikah dengan Duncan.

Mereka tinggal bersama, dikaruniai tiga anak, dan hidup bahagia hingga saat ini.

2. Pnicha Kerdphol dan Lee

Pnicha Kerdphol tumbuh di Bangkok dengan segala kemewahan.

Ia terbiasa hidup dengan banyak pelayan yang siap melayaninya. Hidupnya aman dan tentram.

Pnicha meninggalkan Bangkok pada tahun 2014 untuk meraih gelar masternya di University College London, di mana ia bertemu dengan Lee.

“Kami berdua saling jatuh cinta, dan aku memutuskan untuk meninggalkan Bangkok dan memulai hidupku bersama Lee di London,” cerita Pnicha.

Pnicha berkata banyak orang yang terkejut akan keputusannya.

“Ini bukanlah cerita tentang gadis miskin yang menikahi pria Barat yang kaya raya, kisah cintaku sangatlah berbeda dengan itu,” tuturnya.

Kini Pnicha berjuang dari nol mendirikan bisnis street food, yang membuat keluarganya sangat terkejut.

“Mereka tidak pernah berpikir aku akan memilih sesuatu yang sulit seperti itu,”

Pada akhirnya, Pnicha percaya diri dengan pilihannya untuk mengikuti apa kata hatinya.

3. Natasha Stubbs dan Fidias

Natasha adalah calon aktris sukses di New York. Namun, suatu waktu saat liburan mengubah jalan hidupnya.

Pada tahun 1999, Natasha berlibur ke Republik Dominika.

Dan saat itu, saat ia berusia 26 tahun, dalam sebuah pesta ia bertemu dengan Fidias.

Enam bulan kemudian, Natasha dan Fidias menikah.

Mereka mengejar mimpi yang sama. Natasha mengejar mimpinya menjadi aktris dan Fidias adalah seorang musisi.

Fidias berencana pindah ke New York untuk menyusul Natasha.

Namun, setelah dua tahun, band Fidias bubar dan ia memutuskan untuk bergabung dalam bisnis keluarga.

Natasha memikirkan ulang mengenai pilihan mereka yang mulai berbeda.

“Aku merasa salah satu dari kami harus berkorban agar urusan yang lain dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Natasha akhirnya pindah ke Santo Domingo. Setelah 16 tahun menikah, dikaruniai tiga anak, mereka bercerai.

“Aku sangat mengasihi anak-anak kami, tapi aku dan Fidias tidak cocok lagi, karena itu aku memilih untuk sendiri sekarang, demi kebaikan,” katanya.