Find Us On Social Media :

Waspadalah, 60 Persen Sikat Gigi Mengandung Bakteri!

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 1 September 2017 | 19:40 WIB

Intisari-Online.com – Waspadalah, sekitar 60 persen sikat gigi yang diletakkan bersama di kamar mandi mengandung bakteri fecal. Itu adalah bakteri yang berpindah dari kotoran anus ke mulut.

Mengerikan, bukan? Tetapi jangan khawatir, karena sekarang ada teknologi yang bisa membasmi bakteri tersebut.

(Baca juga: Gantilah Sikat Gigi Anda 3 Bulan Sekali, Ini Alasannya)

Sebuah perusahaan teknologi di Amerika mengklaim telah menciptakan alat baru untuk membasmi 99,9 persen bakteri yang ada di sikat gigi.

Start-up yang diberi nama Puretta ini dirancang sebagai sebuah wadah sikat gigi yang bisa membersihkan alat pembersih gigi tersebut.

Wadah ini dilengkapi dengan sebuah cahaya ultraviolet setingkat pengobatan medis.

Produk dari plastik ini bisa menyimpan 4 buah sikat gigi, sebuah alat pencukur, sebuah tube pasta gigi, serta tiga pak benang pembersih gigi.

Wadah yang bisa digantung di dinding kamar mandi ini akan dipasarkan mulai November 2017 mendatang.

Bakteri dari gerakan di perut dapat berpindah ke sikat gigi ketika air toilet memancar keluar dari mangkuk toilet saat disiram.

Sebuah penelitian pada 2015 mengungkapkan bahwa 60 persen sikat gigi yang diletakkan di kamar mandi bisa terkena bakteri fecal itu. Hal ini tergantung pada cara yang digunakan untuk menyimpannya.

Sekitar 80 persen kemungkin perpindahan bakteri itu justru bukan dari pemilik sikat gigi itu sendiri.

Hal itulah yang membuat Anda beresiko terkena infeksi, bila sikat gigi Anda berdekatan dengan sikat gigi orang yang membawa bakteri tersebut. Meskipun demikian, ini tidak sebahaya itu bila bakteri itu menulari orang lainnya.

(Baca juga: Tips Mencegah Kebiasaan Anak yang Berakibat Buruk pada Kesehatan Gigi dan Mulutnya)

“Perhatian utamanya bukan pada adanya semacam bakteri fecal dari Anda sendiri pada sikat gigi Anda. Ketika sebuah sikat gigi terkontaminasi secara fecal dari orang lain, yang mengandung bakteri, virus, atau parasit, yang bukan bagian dari bagian normal Anda,” kata peneliti Lauren Aber.

Sebuah penelitian dari American Society for Microbiology, menemukan bahwa penggunaan sebuah sikat gigi berpenutup tidak melindungi alat tersebut dari bakteri. Bahkan penutup sikar gigi mempercepat bakteri berkembang.

“Menggunakan sikat gigi berpenutup  sebenarnya menciptakan sebuah lingkungan dimana bakteri lebih cocok berkembang karena bulu sikat tetap lembab dan tidak membuat kepala sikat mongering di dalam pentutup itu,” tambah Lauren Aber.

Penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa sikat gigi yang tercemar mungkin menyebabkan infeksi rongga mulut, karenanya kebersihan dan penyimpanan praktis akan sikat gigi sangat penting akan kemunculan potensi bakteri pada sikat gigi.

Nah, Puretta yang saat ini ada pada Kickstarter mencoba memecahkan masalah tersebut.

Ketika sikat gigi atau alat pencukur disimpan dalam Puretta, cahaya ultraviolet akan mensterilkannya. Sebuah alat detektor yang bergerak memastikannya ketika seseorang berjarak satu meter dari Puretta, dan sinar ultraviolet pun akan putih.

Produk ini menggunakan 100 persen tenaga matahari dan bisa diisi ulang kapan saja ada sinar matahari, termasuk di dalam ruangan. Artinya, Puretta tidak mesti diletakkan di dekat stopkontak.

(Baca juga: Saat Obat Antijerawat Tak Mempan, Coba Hilangkan Jerawat dengan Pasta Gigi)

Lebih mudah lagi bila kamar mandi Anda mendapat sinar matahari langsung. Bila tidak, mungkin Anda biarkan lampunya menyala ketika Anda tidak ada di dalamnya agar tenaga Puretta terisi ulang.

Puretta juga dapat direkatkan di dinding dekat bak air dengan alat perekat khusus. Atau, bisa digantung dengan menggunakan sebuah paku atau mur.

Setelah 5 tahun penggunaan, produk sinar ultravioletnya harus digantu. Puretta digaransi selama 6 bulan dari pembelian. Hanya saja harga Puretta ini belum disebutkan.

Berapa sering Anda harus mengganti sikat gigi Anda?

1.American Dental Association (ADA) merekomendasikan mengganti sikat gigi setiap 3 atau 4 bulan sekali.

2. Mengganti sikat gigi tidak hanya penting untuk kebersihannya, tetapi juga karena bulu sikat yang menjumbai tidak dapat membersihkan sela-sela gigi.

3. Menurut ADA, sikat gigi anak harus lebih sering diganti dibandingkan sikat gigi dewasa. Karena itu, kita harus memeriksa kondisi sikat gigi secara rutin, terutama pada bulu sikatnya.

(Baca juga: Benarkah Sikat Gigi Sekali Sehari Sangat Berbahaya?)

4. Tips dari ADA lainnya untuk kesehatan sikat gigi adalah: jangan berbagi sikat gigi dengan orang lain, cuci sikat gigi dengan air yang mengalir setelah digunakan, letakkan sikat gigi dengan cara berdiri, dan jaga agar sikat gigi selalu kering setelah digunakan.